36. H-1

5.1K 501 254
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤️

•••••

Suara sepatu yang beradu dengan lantai terdengar di sepanjang koridor Rumah Sakit. Sang pelaku utama adalah pria bernama Corleone Valter D'onofrio. Dia tengah berjalan dengan gagahnya sembari menggandeng tangan gadis cantik yang berada di sebelahnya. Mata tajam Valter menghunus ke depan sana seakan siap menghancurkan siapa saja yang berani menghalangi langkahnya.

Aura Valter yang terasa menyeramkan tak dapat terelakkan. Seakan mengerti, para manusia yang berada di sepanjang koridor menyingkir dengan mudahnya memberi jalan pada sang pria berkuasa.

"Valter."

"Ya, Little Mouse?"

Tanpa menunggu lama, jantung Alora mulai berdegup kencang dengan sendirinya. Sahutan Valter terdengar begitu lembut, dan hal itu berhasil membuat rona merah timbul menghiasi wajahnya.

"Kenapa?" Tanya Valter tak mengerti lantaran gadisnya tak kunjung menyahuti jawabannya.

"Apa tidak terlalu berlebihan?"

Tangan Valter terulur menekan tombol lift yang berada di depannya. Dan ketika lift terbuka, dia pun membawa Alora masuk ke dalam sana. "Tentang apa?" Sahutnya sembari menekan angka 3 dimana ruang ayah Alora berada.

"Orang-orang mu, aku rasa beberapa orang di sini tampak tidak nyaman setelah kedatangan kita."

Alih-alih langsung menjawab, Valter terlebih dulu mengecup lembut tangan Alora yang tengah dia genggam. "Kamu tidak nyaman dengan itu?"

Entah apa yang menghinggapi pria kejam ini. Namun semenjak mengajaknya ke jenjang pernikahan, Valter berubah menjadi pria lembut dan penuh perhatian kepadanya.

Untuk kesekian kalinya, tindakan yang pria itu berikan menghadirkan semburat merah pada wajahnya. Perlakuan manis yang pria itu tunjukkan juga berhasil membuat darahnya terasa berdesir hebat. "Emmm... Sedikit," balasnya hati-hati.

"Baiklah, setelah ini aku akan menyuruh mereka untuk mengawasi kita dari jauh," ujar Valter sebelum menarik Alora ke dalam pelukannya. Kecupan manis dia sematkan pada puncak kepala gadisnya. Hidungnya dengan lincah menghirup rakus aroma Alora yang terasa menenangkan.

Langka, ini adalah momen langka yang belum pernah terjadi sebelumnya. Valter menuruti ucapannya tanpa membantah sedikitpun. Tentu hal itu membuat Alora bingung, akan tetapi perasaan tersebut terkalahkan dengan rasa senang yang lebih mendominasi.

Setelah pintu lift terbuka, kedua sepasang kekasih itu beranjak dari dalam sana. Mereka berjalan menuju ruang rawat yang mana di dalamnya terdapat ayah Alora yang terbaring lemah. Sementara sang ibu tampak duduk di sebelah ranjang dengan wajah lesu.

"Ibu," panggil Alora menarik atensi wanita yang begitu dia rindukan.

Dengan gerakan cepat Alora melepaskan genggaman tangannya dari Valter. Dia berlari kecil menghampirinya ibunya yang tampak terkejut dengan kehadirannya. Dan tanpa menunggu lama, Alora pun menenggelamkan dirinya dalam pelukan hangat ibunya.

"I miss you so much," ujar Alora sembari tersenyum senang.

Lain halnya dengan Alora, wanita yang tengah dipeluk itu tengah terpaku di tempat dengan tatapan terkejut. Raga dalam tubuhnya terasa melayang kala melihat pria menyeramkan yang begitu dia ingat, pria itu kini sedang berdiri kokoh di depan sana, menatap dirinya dengan tatapan tajam seakan mengancamnya untuk bungkam.

SEÑOR V [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang