10. Dangerous

15.9K 845 84
                                    

Haloooo!!!!

TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN ⚠️ JANGAN DI TIRU⚠️

SEPERTI BIASA, SEBELUM BACA SILAHKAN VOTE!!!
.
.
.
.
.
HAPPY READING❤️

•••••

Valter terdiam sembari mendengarkan dengan seksama penjelasan polisi mengenai hal yang baru saja gadisnya alami. Tangan kanannya tengah terkepal erat hingga kuku jarinya memutih, sedangkan tangan kirinya membelai surai hitam Alora yang sedang tersandar pada dada bidangnya.

Dadanya terasa panas setelah mendengar penuturan polisi di depannya. "Benarkah itu, Little Mouse?" Bisiknya lembut namun penuh akan tuntutan.

Alora mengangguk cepat, dia semakin menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Valter kala bayang-bayang kejadian buruk yang baru dia alami menyeruak masuk ke dalam otaknya. Tubuhnya gemetar tanpa diminta dan air matanya jatuh begitu saja membasahi pipinya.

"Apakah hanya salah satu dari mereka yang melakukannya? Or all of them?" Tukas Valter terdengar menyeramkan.

Alora ragu untuk menjawab, namun hatinya seolah menyuruh dirinya untuk mengatakan semuanya pada pria yang tengah memeluknya ini. 

"Little Mouse," panggil Valter pelan membuat Alora tersadar dari lamunannya.

"All of them," sahut Alora pada akhirnya.

Valter memejamkan mata sejenak. Dalam kepalanya telah muncul berbagai macam cara untuk memusnahkan bajingan yang telah melakukan hal mengerikan pada gadisnya. Namun sebelum itu, dia harus menjauhkan Alora dari tempat ini terlebih dulu.

Tangan kekar Valter beralih menangkup wajah Alora dan detik itulah dirinya disuguhkan wajah sembab gadisnya. Jari-jemarinya bergerak menghapus air mata yang membasahi pipi Alora.

"It's hurt?"

Hanya pertanyaan sederhana yang Valter lontarkan, namun berhasil membuat tangis Alora pecah. Dia mengangguk sembari terisak keras.

Mata tajam Valter menghunus pada gadis di depannya. Dia tidak marah pada Alora, tapi dia marah kepada orang-orang yang telah membuat gadisnya seperti ini.

"Aku akan membalas mereka, akan ku buat mereka menyesal karena sudah berani menyentuhmu," Valter menyingkirkan rambut-rambut halus yang menghalangi pandangan gadisnya. "Trust me Little Mouse, setiap air matamu yang jatuh tidak akan berakhir sia-sia, karena sebanyak itulah mereka harus membayar dengan darahnya," tuturnya terdengar mengerikan dan penuh akan kesungguhan.

Setelah itu, Valter memberi kode lewat tatapan matanya pada Robert. Dan pria itu pun langsung mengerti.

"Mari ikut saya Nona, saya akan menjaga anda dengan baik," ajaknya penuh akan kesopanan. Bahkan kali ini dia sudah tak lagi berani untuk bertatap muka dengan gadis itu.

Alora bergeming, ingatannya kembali pada hari dimana dirinya dan Valter mengayunkan sebuah pedang panjang hingga membuat kepala seseorang terputus dari tempatnya. Jangan bilang Valter akan melakukan hal itu? Jika iya maka Alora tidak akan sanggup berpijak pada bumi ini, karena secara tidak langsung dirinya turut menjadi penyebab nyawa mereka melayang.

"A-anda tidak akan membunuhnya, kan?" Ujar Alora bertanya setelah berhasil menguasai diri.

Senyuman tipis tersemat pada wajah tampan Valter, namun anehnya Alora tak merasa tenang. Justru jantungnya semakin berdegup keras hingga membuatnya kesulitan bernapas.

"Tidak, hanya hukuman kecil," balas Valter sembari mengelus pipi gadisnya. "Jangan khawatir, pulanglah Little Mouse. Aku akan segera menyusul," sambungnya meyakinkan.

SEÑOR V [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang