5. Crazy Rich Man and Adorable Girl

16.9K 918 48
                                    

Halooooo...

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
HAPPY READING❤️

•••••

Alora terdiam menatap kagum sebuah gedung mewah di depannya. Matanya berbinar cerah kala melihat betapa megahnya kantor perusahaan milik Valter. Kilau kaca dan lantai marmer yang tengah dia pijak seakan mengundangnya untuk mengelusnya. Tapi Alora harus menahan diri, dia tidak ingin terlihat memalukan di depan banyaknya karyawan yang sedari tadi mondar-mandir. Mereka nampak sibuk dengan urusannya masing-masing.

Alora tak menyangka, ternyata Valter benar-benar kaya, pantas saja pria itu bisa berlaku seenaknya. Selama tinggal di rumahnya, Alora melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Valter bertingkah, pria itu arogan dan menakutkan. Semua orang patuh kepada perintahnya.

"Cepatlah! Kau mau menjadi patung di sini?!" Tukas seorang pria yang sedari tadi berdiri di belakang Alora. Dia jengah melihat tingkah kampungan gadis itu.

Alora tersentak, dia membalikkan tubuhnya dan disambut oleh tatapan menyeramkan dari Robert. Dia memberikan senyuman canggung kepada pria itu lalu melanjutkan langkahnya, sedikit berlari mengejar Valter yang telah jauh di depan sana. Entah hanya perasaan saja atau tidak, namun sejak kedatangannya Robert terlihat sangat membencinya. Pria itu selalu bersikap kasar kepada dirinya.

Tapi biarlah Robert membencinya, dia tidak akan memperdulikannya selagi pria itu tidak menyakitinya secara fisik. Jika hanya perkataan pedas, Alora masih bisa menahannya.

Napas Alora sedikit tak beraturan setelah sampai di belakang Valter. Bulir-bulir keringat mulai timbul membasahi wajahnya.

"What's wrong with you?" Tanya Valter yang hanya mendapatkan gelengan kepala dari Alora.

Decakan kesal terdengar dari pria kejam itu. Namun Valter tak lagi memperpanjangnya, dia menekan tombol di sebelah pintu lift yang memang dikhususkan untuk dirinya.

Ting!

Pintu lift terbuka, Valter pun melangkah masuk ke dalamnya dan diikuti oleh Alora.

Namun saat pintu lift akan tertutup, sebuah tangan kekar terjulur hingga membuat lift itu kembali terbuka. Pelakunya adalah Robert, pria tersebut tampak membungkukkan tubuhnya sejenak. "Maafkan kelalaian saya, Señor V," ucapnya.

Tanpa menunggu jawaban Valter, Robert kembali menegakkan tubuhnya. Dia menatap tajam seorang gadis yang berdiri di sebelah Tuannya. "Alora, keluar! Lift ini tidak pantas kau naiki!" Ujarnya tegas membuat Alora kebingungan.

"Maksudnya?"

Robert memejamkan mata, berusaha menahan untuk tidak menyeret gadis itu menjauh dari Tuannya. "Lift ini hanya boleh digunakan oleh Señor V saja," sahutnya cepat.

Alora menoleh sejenak, menatap polos Valter yang hanya terdiam. Dia berusaha mencerna kalimat yang baru saja Robert lontarkan. Dia tidak mengerti dengan situasi ini, 'kenapa dirinya tidak boleh menaiki lift yang sama dengan Valter? Apakah lift ini akan roboh jika dinaiki 2 orang sekaligus?' Batin Alora bertanya-tanya.

"Alora! Keluar!" Titah Robert tegas sembari memberikan tatapan menyeramkan kepada gadis malang tersebut.

Sepertinya Alora tak memiliki pilihan lain. Meski dilanda kebingungan, dia menurut. Alora mengambil langkah untuk keluar dari lift itu.

Namun baru saja kaki pendek Alora akan menapak di luar lift, Valter lebih dulu menarik kuat tangannya hingga membuat dirinya terhuyung ke belakang, menabrak dada bidang pria itu.

SEÑOR V [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang