21. Spanyol

11.4K 771 209
                                    

Haloooo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤️

•••••

"Bienvenido mi nieto!!!" (Selamat datang cucuku!!!)

Sambutan hangat terdengar menyelimuti kedatangan Valter dan Alora, mereka baru saja menginjakkan kaki di rumah megah yang didominasi oleh warna gelap milik kakek Valter. Pria bernama Corleone Draxler D'onofrio tersebut tengah berdiri dengan gagahnya menyambut cucu yang paling dia banggakan. Pelukan hangat pun dia berikan ketika Valter berdiri di depannya.

"Akhirnya kau datang juga," ucapnya sembari tersenyum hangat. Namun senyumannya hanya di balas tatapan datar dari cucunya. "What's going on? Kau tidak senang?" Tandasnya tepat sasaran.

"Menurutmu?" Balas Valter seraya mengelus pelan punggung tangan Alora yang berada dalam genggamannya. Tangan gadis itu terasa sangat dingin.

Draxler tertawa kecil. "Sepertinya tidak," ujarnya lalu mengalihkan pandangan. Dia menatap penuh seksama pada gadis bertubuh mungil yang berdiri di sebelah cucunya. Draxler yakin bahwa gadis itu bernama Alora Miciela.

Pandangan tajam dari kakek Valter membuat nyali Alora menciut nyaris hilang. Keringat dingin terasa membasahi tubuhnya dan tanpa sadar dia meremas kuat tangan Valter menyalurkan rasa takutnya.

Valter bergerak menggeser tubuh Alora ke belakang. Pria itu menghalangi kakeknya yang sedang memandangi gadisnya dengan tatapan menelisik. "Stop it!" Titahnya tegas menunjukkan ketidaksukaannya.

Senyuman tipis terbit menghiasi wajah tampan Draxler. Ini adalah kali pertama Valter bersikap ketus padanya. "Kakek tidak melakukan apa pun," balasnya membela diri.

"Kau menakutinya!"

Draxler berdecak kesal, dia malas untuk berdebat semakin jauh dengan cucunya. "Sudahlah, ayo masuk dan bawa pengacau kecilmu itu!!" Titahnya tegas lalu pergi dari hadapan Valter.

Kalimat yang kakeknya lontarkan berhasil menyulut api dalam diri Valter. Dia memejamkan mata guna menghalau segala perasaan marah yang mulai menguasainya. Valter tahu betul pandangan mata yang baru saja kakeknya berikan pada Alora, pria paruh baya itu tidak menyukai keberadaan gadisnya.

"Tuan," panggil Alora sembari menusuk-nusuk pelan punggung Valter menggunakan jari telunjuknya.

Tindakan yang Alora lakukan membuat pikiran Valter teralihkan, dia membalikkan tubuh lalu membalas tatapan Alora. "Ya, Little Mouse?"

"Apa sebaiknya saya pulang saja?"

Dahi Valter berkerut, dia tidak mengerti dengan pertanyaan yang Alora ucapkan. Pulang? Yang benar saja, jarak Las Vegas dengan spanyol tidaklah dekat. "Apa maksudmu?"

"Emmmmm...." Alora menundukkan wajahnya. Kaki kanannya menendang kecil udara di sekitarnya. "Sepertinya kakek anda tidak menyukai saya," sambungnya lesu.

Alora sudah menduga hal ini akan terjadi. Harusnya dia menolak dengan beribu macam alasan kala Valter mengajaknya ke Spanyol. Dia yakin pertemuan keluarga yang kakek Valter adakan merupakan hal penting. Dia sebagai orang asing seharusnya tidak berada di sini.

SEÑOR V [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang