18. Palacio de Justicia

11.3K 679 202
                                    

Haloooo!!!!

Happy New Year anak-anak mami, semoga segala kebaikan menyambut kita di tahun ini✨

SEPERTI BIASA SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!!
.
.
.
.
.
HAPPY READING ❤️

•••••

Suara ketukan sepatu yang beradu dengan lantai terdengar menggema di sepanjang lorong yang dilewati Valter. Pria itu kini berada di Palacio de Justicia yang berarti 'tempat pengadilan'. Rumah yang di dominasi oleh warna gelap beserta ornamen yang tampak menyeramkan inilah yang menjadi saksi bisu kebrutalan Valter dan para bawahannya dalam mengeksekusi musuh.

Pria itu berjalan menuju ruang utama yang di dalam sana terdapat puluhan jeruji besi beserta senjata tajam untuk menghabisi musuhnya.

FOXGLOVE adalah nama dari sindikat mafia terbesar yang dipimpin oleh Valter. Pria yang memiliki panggilan Señor V dalam dunia gelap tersebut merupakan orang yang begitu dihormati. Seluruh kota Las Vegas berada dalam genggamannya. Tak hanya di satu kota, bahkan beberapa negara telah berhasil Valter kuasai dalam sekejap mata.

Perusahaan dan casino yang dia miliki hanyalah sebuah temeng belaka untuk menjaga nama baiknya di depan semua orang bersih. Mungkin bagi mereka yang belum pernah terjun ke dalam dunia gelap, mereka akan menganggap seorang Corleone Valter D'onofrio hanyalah pengusaha sukses yang memiliki ratusan casino di penjuru negeri. Namun jauh dari itu, Valter adalah penguasa. Apa pun yang dia inginkan maka akan terjadi dalam satu kedipan mata.

Palacio de Justicia, tempat ini menjadi pengadilan untuk para penghianat. Ratusan nyawa telah melayang sejak tempat ini tercipta. Lolongan kesakitan bagaikan makanan sehari-hari, rumah ini akan selalu menjadi akhir bagi orang-orang yang membuat Señor V murka.

Sama seperti seorang wanita yang sedang terkulai lemas tak berdaya di lantai. Wanita itu bekerja sebagai pelayan di rumahnya. Dia-lah yang telah memberikan Valter sebuah obat perangsang di dalam minumannya.

"Selamat datang, Señor V!"

Sambutan dari salah satu penjaga ruangan tak Valter pedulikan. Mata tajamnya menghunus pada seorang wanita yang dilihatnya. Kedua tangannya terkepal erat tanpa diminta, amarah dalam dirinya tak dapat lagi dia bendung. Karena wanita itu, Valter hampir merenggut kesucian Alora.

"Kami mendengar titah dari Tuan Robert, beliau berkata bahwa anda menginginkan kami untuk memberikan wanita ini sedikit hadiah. Dan kami sudah memberikannya, Señor V," salah seorang pria berujar dengan berani memberitahu Valter bahwa mereka telah menjalankan perintah dengan baik.

Hadiah yang mereka maksud bukanlah barang istimewa yang dapat menghadirkan sebuah senyuman, melainkan hadiah yang berupa siksaan menyakitkan yang dapat menghadirkan sebuah tangisan.

Seringai menyeramkan terbit menghiasi wajah Valter. Dia dapat melihat beberapa luka sayatan telah hadir menghiasi tubuh wanita di bawahnya. Bibir wanita itu tampak membiru, entah apa yang sudah anggota Foxglove lakukan, namun Valter merasa puas dengan hasil karya yang mereka ciptakan.

Kedua mata wanita itu terbuka, dia memandang Valter dengan tatapan sendu. "S-señor V, ampuni saya," ucapnya terbata-bata.

Valter merogoh saku jasnya, mengambil sebuah belati putih yang berkilau cerah menandakan betapa tajamnya pisau kecil tersebut.

"Saya tidak sengaja menghidangkan minuman itu," sambung wanita malang bernama Caroline.

Ujung belatinya yang tajam Valter arahkan pada leher wanita di depannya. "Tidak sengaja?" Ujarnya seraya terkekeh pelan. Namun tawanya tak bertahan lama. Dengan penuh amarah dia menancapkan ujung belati pada leher wanita tersebut.

SEÑOR V [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang