25. Doubt

10.2K 677 86
                                    

Haloooo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤️

•••••

Setelah perdebatan terjadi, tak ada seorang pun dari mereka yang berani mengeluarkan suara. Mereka terdiam sembari menikmati hidangan penutup. Sesekali mereka mencuri pandang kepada sang pemeran utama malam ini.

Di depan sana, terdapat pria kejam yang tengah memandang penuh pada gadis yang berada di pangkuannya. Terlihat gadis itu menikmati puddingnya, tampak tak peduli dengan keadaan sekitar yang terasa mencekam. Pemeran utama yang tengah mereka lihat adalah Valter dan Alora. Kedua orang itu acuh dan terlalu larut pada dunianya sendiri sehingga tak memperhatikan sekitar.

Kedua mata Alora tampak berbinar saat rasa manis coklat meleleh dalam mulutnya. "Puddingnya benar-benar lezat," bisiknya pada Valter.

Valter hanya tersenyum tipis, dia tak menyahut namun tangannya terulur lalu mengelus pelan pipi tembam gadisnya.

"Kamu mau mencobanya?" Tawar Alora sembari menyodorkan sesendok pudding pada Valter.

Tanpa terduga Valter membuka mulutnya lalu melahap habis pudding yang Alora suguhkan. Tindakan yang Valter lakukan membuat mereka yang berada di sana menahan napas tanpa sadar. Ini merupakan kali pertama mereka melihat Valter bersikap begitu manis pada lawan jenis, yang mana selama ini pria itu tak pernah menunjukkan sisi seperti ini.

"Bagaimana? It's delicious?" Tanya Alora antusias menanti jawaban Valter.

Valter mengangguk pelan, dia mendekat lalu berbisik pelan. "Ya, like your lips."

Tanpa bisa dicegah pipi Alora memanas dengan sendirinya. Jantungnya bertalu-talu dengan kerasnya, apalagi ketika mengingat bagaimana ganasnya pria itu saat melahap habis bibirnya. Alora menggeleng cepat guna menghilangkan pikiran kotornya.

"Ada hal besar yang ingin aku beritahu malam ini."

Suara berat itu berasal dari Draxler yang tengah duduk di depan sana dan hal tersebut membuat perhatian orang-orang teralihkan.

Pria berkuasa itu mulai berdiri tegap, kedua tangannya yang berada dalam saku celana dan pancaran matanya yang terlihat bengis menambah kesan menyeramkan dalam dirinya. Aura kepemimpinan Draxler menguar memenuhi ruangan hingga membuat kesunyian terasa semakin mencekam.

"Aku memberikan semua milikku pada Corleone Valter D'onofrio. Kekuasaan dan perusahaan ku telah menjadi miliknya sejak malam ini!" Ujarnya penuh penegasan, dia mengambil sebuah senjata tajam dari saku jas yang dia kenakan. "Apakah ada yang menentang keputusan ku?" Lanjutnya seraya memandang keluarganya satu persatu.

Tak ada satu suara pun yang terdengar. Keterdiaman mereka menandakan bahwa mereka menyetujui keputusan yang Draxler ambil. Sekalipun mereka tidak suka, maka ketidaksukaan tersebut hanya akan terpendam dalam hati saja. Karena jika mereka berani mengungkapkannya, maka bisa dipastikan nyawa mereka akan melayang malam ini juga.

Draxler mengambil gelasnya lalu mengacungkannya ke udara. "Bersulang untuk Señor V," titahnya yang langsung diikuti oleh semua orang yang berada di sana.

 "Bersulang untuk Señor V," titahnya yang langsung diikuti oleh semua orang yang berada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEÑOR V [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang