27. Who We Are?

11.2K 705 105
                                    

Haloooo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DULU!!!!
.
.
.
.
.
Happy reading❤️

•••••

Lenguhan pelan terdengar dari seorang gadis yang baru saja membuka mata. Rasa pening mulai menghantam kepalanya, tangannya secara spontan memegang kuat dahinya. Gadis itu memilih untuk menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang. Dia meringis pelan kala pusing yang tak kunjung hilang.

Sepertinya terlalu banyak meminum minuman beralkohol sangat berdampak buruk pada kondisi tubuhnya. Dia merasa lemas dan tak berdaya seolah tenaganya terkuras habis.

Gadis itu mengalihkan pandangan, melihat ke arah ruang kamar yang tampak berbeda. Dan beberapa saat setelahnya dia baru menyadari bahwa dirinya tidak sedang berada di Las Vegas, melainkan dia berada di spanyol tempat kediaman Tuannya.

Alora menghela napas panjang saat ingatan mengenai semalam merangsang masuk memenuhi pikirannya. Meskipun dirinya dipengaruhi alkohol, namun Alora tetap mengingat bagian penting yang terjadi. Tanpa bisa dicegah rasa takut mulai membelenggu hatinya, dia takut disalahkan atas semuanya. Dia takut keluarga Valter semakin membencinya atau lebih parahnya lagi mereka akan membunuhnya.

"Anda sudah bangun, Nona?"

Sebuah pertanyaan yang terlontar berhasil menarik Alora dari lamunannya. Dia memandang seorang wanita paruh baya yang tengah menggunakan baju khas pelayan. Wanita itu berdiri di sampingnya, sejak kapan dia berada di sana?

"Ya," sahutnya.

Wanita itu tersenyum manis. "Sebelumnya perkenalkan, nama saya adalah Lui. Saya ditugaskan oleh Señor V untuk menjadi pelayan pribadi anda," tuturnya memberitahu Alora maksud kedatangannya.

Alora tak mengerti, pelayan pribadi? Apa maksudnya? Bukankah dirinya juga seorang pelayan? Sangat aneh saat mendengar pelayan memiliki pelayan pribadi.

"Mari saya bantu anda untuk bersiap, Nona," ujar Lui sembari memegang lengan kanan Alora, membawa gadis itu menuju kamar mandi yang sudah dia siapkan segala macam peralatan di dalamnya.

Alora terpaku saat melihat bathtub sudah penuh dengan busa berwarna pink. Aroma bunga bercampur dengan manisnya harum buah strawberry segar menguar memenuhi ruangan.

"Mari saya bantu anda berendam, Nona."

"Tidak perlu," tolak Alora sembari menyingkirkan tangan Lui yang berada di pundaknya. Yang benar saja, wanita itu hampir membuka pakaiannya. Pelayanan ini terasa menyeramkan, apakah orang kaya terbiasa diperlakukan seperti ini?

Lui tersenyum maklum. "Baiklah, kalau begitu saya akan menyiapkan baju anda," ujarnya lalu beranjak pergi dari dalam sana.

Setelah kepergian Lui, Alora dapat bernapas lega. Sebelum membersihkan tubuhnya, dia akan lebih dulu menyikat gigi dan mencuci wajahnya. Alora menatap pantulan cermin yang menampakkan dirinya. Pikirannya tengah melalang buana, dia tidak tahu harus bersikap seperti apa jika nanti dihadapkan dengan keluarga Valter. Apa yang akan dia katakan jika mereka tahu bahwa dirinyalah yang menjadi alasan di balik pertengkaran saudara kembar itu.

Alora ingin segera menemui Valter guna menanyakan kondisi Luke. Dia berharap Luke berada dalam keadaan baik, meskipun pria itu melukai hatinya namun Alora tak mengharapkan kejadian semalam terjadi.

SEÑOR V [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang