Hallo! Disini aku hadir dengan cerita baru berjudul Let me Love you. Aku harap kalian suka ya♡
Jangan lupa vote dan comment kalau kalian suka
Happy reading guys♡°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
Semarang, 2000
"Almira, tolong tanyakan pada Kakek, barang mana saja yang harus disisihkan," pinta Papa kepada puteri kecilnya.
"Baik, Papa!" teriak gadis yang baru berusia delapan tahun itu dengan penuh semangat.
Almira berjalan dengan bersenandung kecil menuju kamar Kakeknya. Ia mengetuk pintu kamar sembari memanggil Kakeknya berulang kali. Almira merasa kesal karena tak mendapat jawaban dari dalam Kamar. Perlahan, gadis itu membuka knop kamar Kakeknya. Almira menerobos masuk, disana ia tak mendapati Sang Kakek di dalam kamar.
"Kakek?" panggil Almira ke arah kamar mandi yang ada di dalam kamar. Namun, Nihil disana Almira tak mendapat apapun.
Almira melihat-lihat kamar Kakeknya, karena di dalam kamar itu terdapat beberapa barang vintage peninggalan Neneknya sewaktu hidup. Raut wajah Almira berubah sendu ketika ia melihat foto seorang wanita lansia yang tersenyum dalam sebuah bingkai kayu di atas nakas. Almira meraih foto itu dan menciumnya singkat.
"Nek, Almira rindu," cicitnya sembari menatap penuh kerinduan pada potret Neneknya.
Almira menaruh kembali foto itu ke atas nakas, ia segera melihat ke arah pintu balkon yang terbuka. Disana, Almira melihat Sang Kakek yang tengah menatap jauh ke luar balkon. Kakeknya duduk di atas kursi goyang sembari melamun sendirian.
"Kakek?" sapa Almira pelan.
Sapaan Almira berhasil membangunkan Sang Kakek dari lamunannya. Pria bermata blue marine itu tersenyum lembut ke arah cucu kecilnya.
"Ada apa, Mira?" tanya Kakek dengan lembut. Almira memeluk Kakeknya dengan erat, Kakek dibuat heran dengan tingkah menggemaskan cucunya itu.
"Kakek jangan sedih, ada Mira disini." Almira nampak khawatir dengan Kakeknya yang sering melamun karena terus memikirkan Neneknya yang sudah sebulan lalu meninggal.
"Jaa, Mira." Kakek membelai lembut rambut pendek cucunya itu.
"Kakek, Almira disuruh untuk menanyakan barang mana saja yang harus disisihkan dan disimpan," ucap Almira pada Kakek.
Mendengar hal itu, Kakek langsung berdiri dan baru mengingat bahwa ia harus memberikan sesuatu kepada Almira. Kakek berdiri dibantu dengan tongkat, tubuhnya yang hampir berusia 90 tahun itu sudah sangat lemah. Tubuh yang dulunya tinggi jakung hampir dua meter kini menjadi sedikit bungkuk.
"Mira, ada yang ingin aku berikan padamu," ucap Kakek sembari berjalan menuju dalam kamar. Almira yang penasaran berjalan mengekor di belakang Kakek.
"Duduklah," ujar Kakek ke Almira. Almira mendudukkan dirinya di atas ranjang, ia memperhatikan Kakek yang tengah membuka lemari pakaiannya. Setelah beberapa saat mengobrak-abrik lemari pakaian, Almira melihat Kakek yang tengah memegang sebuah kotak kayu yang berukuran sedang. Kakek tersenyum lembut kepada Almira, dengan perlahan Kakek berjalan dan duduk di samping Almira yang sangat penasaran.
"Apa itu?" tanya Almira penasaran
"Ini adalah salah satu barang berharga milik Nenekmu," balas Kakek sembari tersenyum tipis.
"Apa kau ingin mendengar suatu kisah?" imbuh Kakek. Mendengar Kakeknya yang akan bercerita membuat Almira semakin bersemangat, karena Almira sangat suka cerita atau dongeng dari Neneknya dulu.
"Tentu saja, aku sangat senang mendengarkan cerita darimu, kek!" Almira sangat antusias, ia memposisikan diri senyaman mungkin mendengarkan cerita dari Kakeknya.
"Ini adalah sebuah kisah tentang dirinya...."
°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You [END]
Historical Fiction"Biarkan aku mencintaimu dengan caraku," -Anonim Kisah cinta klasik berlatar Hindia-Belanda. Berkisah tentang seorang wanita Pribumi yang jatuh cinta pada Pria Belanda. Kisah cinta mereka tidak berjalan mulus, banyak halangan maupun rintangan yang m...