(2) Jatuh Hati

2.9K 231 11
                                    

Halo, jangan lupa vote dan comment ♡Happy Reading ♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, jangan lupa vote dan comment ♡
Happy Reading ♡

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Samira mencoba untuk melepaskan cengkraman tangan pria yang telah menjadi mantan suaminya itu.

"Lepas!" berontak Samira.

"Kenapa kamu meninggalkan diriku, Samira?" tanya Wira Adhi dengan menatap tajam ke arah Samira.

Samira mencoba untuk berontak dan melepaskan cengkraman tangan Wira Adhi yang begitu kuat.

"Kau sangat tidak tahu malu! Kau meninggalkan suamimu sendirian di kampung!" teriak Wira Adhi dengan keras, beberapa orang disana memperhatikan mereka namun tak ada satupun yang berani mendekat karena Wira Adhi mengenakan seragam KNIL.

"Kau yang tidak tahu malu! Beraninya menampakkan diri di hadapanku! Kita ini sudah berpisah!" Samira merasa begitu sesak mengingat perselingkuhan serta perlakuan kasar Wira Adhi ketika mereka masih menikah dulu, ia merasa sangat muak melihat wajah Wira dihadapannya. Butiran air mata mulai membasahi kedua pipi Samira, perasaan takut dan marah telah menjadi satu.

"Beraninya kau meneriaki diriku!" Ketika Wira hendak melayangkan sebuah tamparan kepada Samira, seseorang menarik kerah baju Wira dengan keras. Setelah menarik kerah baju Wira, seseorang itu menendang Wira hingga jatuh terjerembab ke atas tanah.

"Wat ben je aan het doen?! Hoe durf je te spelen als de vergadering op het punt staat te beginnen!" teriak seorang tentara KNIL dengan begitu tegas kepada Wira. Pria itu bertubuh tinggi dan begitu gagah sehingga membuat Samira terbuai sejenak melupakan apa yang terjadi pada dirinya. (Apa-apaan kau ini?! Beraninya bermain-main disaat rapat akan dimulai!)

Pria itu menatap dengan tajam ke arah Wira dan Samira secara bergantian. Pieter yang melihat kekacauan itu segera berlari menengahi keadaan.

"Wat is er aan de hand, Jon?" Pieter menanyakan apa yang sedang terjadi sembari melirik sekilas ke arah Samira.

"Niets, laten we teruggaan naar het veld!" teriak seseorang yang Pieter panggil sebagai Jona itu segera berjalan meninggalkan tempatnya. Pieter menatap ke arah Samira dengan penuh ke khawatiran, Samira mengisyaratkan bahwa dia baik-baik saja. Pieter segera menyeret Wira kembali ke dalam markas. (Tidak ada, ayo segera kembali ke lapangan!)

Samira yang begitu shock mendudukkan dirinya di bangku panjamg yang belum sempat ia taruh ke atas gerobaknya. Beberapa warga segera mendatangi Samira dan mengajukan banyak pertanyaan mengenai kejadian tadi. Samira yang sudah merasa begitu lelah segera beranjak dari tempatnya meninggalkan orang-orang yang masih dilanda rasa penasaran. Sesekali Samira berjalan sembari hanyut dalam pikirannya, ia tak mengira akan bertemu kembali dengan sosok dari masa lalu yang sangat ia hindari.

Let Me Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang