(11) Rumah Baru

1.5K 151 12
                                    

Jangan lupa vote dan comment <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote dan comment <3

Terimakasih sudah mampir ^-^

‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣‣

Samira merasakan detak jantungnya yang semakin tak karuan ketika ia berada berdua bersama Jonathan di dalam kamarnya. Jonathan menatap mata Samira dengan tatapan yang begitu dalam, Jona menarik nafas panjang.

"Samira, bisakah kau bekerja di tempat lain?" tanya Jonathan dengan nada yang cemas.

Samira paham betul dengan apa yang yang dibicarakan oleh Jonathan. Namun, Wanita itu merasa begitu gelisah jika ia harus keluar dari rumah ini. Pasti akan sangat sulit untuk mencari pekerjaan di luar sana.

"Samira."

"Maaf, meneer. Jika aku meninggalkan rumah ini, akan sangat sulit bagiku untuk mencari pekerjaan lainnya di luar sana," jawab Samira sembari menundukkan kepalanya.

Samira merasakan tangan menyentuh pipinya yang terkena goresan kaca, ia berjingkat merasakan perih ketika tangan itu mengoleskan sebuah salep pada lukanya. Samira menengadahkan wajahnya, ia beradu tatap dengan mata marine blue yang begitu menenangkan.

"Aku akan mencarikanmu tempat tinggal. Semua keperluanmu akan aku urus dengan baik," titah Jonathan seolah tak menerima penolakan apapun.

"Meneer, bagaimana dengan Mbok Lastri? Apa yang harus ku katakan padanya nanti?"

Jonathan tak berniat menjawab pertanyaan Samira, pria itu sibuk mengoleskan salep. Setelah dirasa selesai, Jona menutup salep itu lalu memberikannya kepada Samira.

"Aku akan bernegosiasi dengan Marteen untukmu." Jonathan membuka pintu kamar Samira, pria itu meninggalkan Samira yang masih membeku di tempatnya.

Hari menjelang sore, keluarga Jaan Klaas dan Baardwijk dihebohkan dengan Jonathan yang meminta kepada Marteen untuk membawa Samira bersamanya. Tentu hal itu membuat Nyonya dan Tuan Baardwijk sangat terkejut dengan keputusan mendadak putranya itu. Jonathan berkata, bahwa dia beralasan membutuhkan baboe untuk mengurus Dedrick ketika di Soerabaja.

Jonathan bernegosiasi dengan tegas, ia terlihat begitu mengintimidasi keluarga Jaan Klaas tak terkecuali Nyai Sadimah. Nyonya Baardwijk mencoba untuk menghentikan Jonathan dengan berkata bahwa sudah terlalu banyak baboe dan djongos di rumahnya, namun semua itu tak bisa menghentikan keinginan Jonathan untuk membawa Samira keluar dari kediaman Jan Klaas.

"Bagaimana jika kita bertanya kepada Samira, apakah dia ingin ikut anda atau tidak?" celetuk Nyai Sadimah.

Jonathan menyetujuinya, Samira segera dipanggil untuk menghadap Nyai Sadimah. Samira merasakan atmosfer yang begitu panas, ia melirik sekilas ke arah Jonathan yang tengah memasang tampang begitu dingin. Samira juga melihat Tuan dan Nyonya Baardwijk yang kini tengah menatapnya dengan tatapan intimidasi.

Let Me Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang