AMSTERDAM

4. Van Gogh Museum.

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment♡

...

Hari kedua di Amsterdam. Jam menunjukkan pukul enam sore. Sedari tadi Ellana hanya tidur, makan, dan nonton tv. Noah sedang diluar dengan alibi nya yang ingin menemui teman nya.

Ellana menghembuskan napas nya berat. Film nya sudah selesai dan sekarang dia bosan. Ingin keluar, tapi dia tidak tahu jalan dan tidak paham bahasa Belanda. Serba salah.

Suara deru mobil membisingkan pekarangan rumah Noah. Ellana langsung berlarian kecil untuk membuka pintu. Senyum terbit di wajah nya ketika melihat Noah yang baru keluar dari mobil nya.

Noah mengangkat satu alis nya seraya melepas kacamata hitam nya. "Kenapa kau senyum seperti itu? Apa kau terpukau dengan ketampanan ku?"

Senyum itu seketika sirna begitu saja. Ellana mengambil sandal jepit nya lalu melempar ke wajah Noah.

PLAKKKK

"Hey! Sialan kau nona pengangguran!"

"Jangan sebut aku seperti itu! Aku tidak pengangguran!"

Noah mendengus. "Iya, hanya menghabiskan waktu mu di rumah ku dan menghabiskan uang Alan juga."

"Diam lah! Mind your own business!"

Noah memutar matanya. "Dia menyuruhkan memikirkan masalah ku, tapi dia lah sumber masalah ku saat ini."

...

"Hey! Nyonya pengangguran dimana kau?!"

BRAKKKK

"AKU PUNYA NAMA!"

Noah mendengus. "Ya ya ya."

"Ada apa kau memanggilku?"

"Ganti pakaian mu dan berias sekarang. Ku tunggu kau di mobil dalam lima menit."

"Hey, memang nya kita mau kemana?"

Noah hanya tersenyum miring lalu setelah nya dia mengambil jas hitam yang berada di sofa.

...

Van Gogh Museum.

Destinasi tempat yang akan dikunjungi oleh kedua orang itu. Noah dan Ellana tampak seperti pasangan yang serasi. Ellana mengenakan gaun berwarna putih tulang, sedangkan Noah mengenakan tuxedo hitam yang dipadu dengan kemeja putih selengan nya.

"Museum date, huh?" ucap Ellana.

"Apa kau tidak suka seni?"

"Tentu saja suka. Menurutku, melihat pameran galeri dan patung-patung adalah salah satu healing terbaik."