AMSTERDAM

23. Tokyo.

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment♡

⚠️ harsh words.

...

Amsterdam, Belanda.

"Kita mau kemana?"

Pagi ini Ellana dibuat bingung oleh Arion. Lelaki itu membawa Ellana keluar dari kamar menuju rooftop mansion nya.

Tangan Ellana terus di genggam erat oleh lelaki itu. Para anak buah nya juga berjaga di belakang mereka dengan membawa dua koper hitam.

Ellana dibuat terperangah dengan tempat tinggal Arion. Dia baru sadar selama ini dia berada di mansion mewah. Mansion ini lebih mewah dari milik ayah tiri nya, Hans. Ellana menghitung ada empat lantai dan dia berada di lantai tiga. Di setiap sisi nya banyak lorong yang mengarah entah kemana, tapi bisa dilihat banyak pintu di setiap sisi dinding nya. Mungkin itu kamar? Entah lah Ellana tidak tahu.

Saat ini kedua nya sedang berada di lift. Tidak, lebih tepat nya ada sepuluh orang di lift yang sama dan hanya Ellana satu-satu nya wanita disana. Ellana bergidik ngeri ketika melirik anak buah Arion di belakang nya. Tubuh mereka sangat besar, tinggi, kekar, dan berotot. Setiap lengan nya ada tato dengan berbagai gambar aneh. Ada juga yang memakai kalung rantai besi.

TING!

Tak lama pintu lift terbuka. Angin sejuk menerpa wajah cantik gadis itu. Dia menyipitkan mata nya ketika cahaya matahari mulai menyinari bumi.

Ah, seperti nya dia jarang melihat keindahan alam itu hingga dia dibuat terperana dengan cahaya nya yang hangat.

Lagi dan lagi Ellana dibuat terperangah melihat mansion Arion dari atas atap. Sangat luas dan megah. Di pintu utama, bisa Ellana lihat ada banyak jajaran mobil sport ternama. Tak hanya itu, ada juga berbagai motor dari merek yang terkenal dengan harga nya yang mahal.

Telinga gadis itu berdenging ketika terdengar suara mesin yang cukup kencang. Dia mendongakkan kepala nya ke atas. Lagi dan lagi dia dibuat terkejut. Ada dua helikopter dan tiga pesawat pribadi yang hendak landing di atas atap.

"Ikut aku."

Arion segera menarik tangan Ellana ke salah satu pesawat pribadi nya yang sudah berada di atap nya. Anak buah nya dengan sigap membuka pintu dan menurunkan tangga untuk nya.

"Wow" Ellana menatap takjub pada isi pesawat itu. Sangat mewah dan elegan.

"Aku tidak menyangka kau adalah orang kaya."

Arion mendengus. "Jadi selama ini kau pikir aku miskin?!"

Dengan polos nya Ellana menganggukkan kepala nya. "Kau mengurungku di kamar dan para pelayan memberikan makanan biasa, jadi ku pikir kau orang miskin yang berlaga orang kaya."