37. Meet Her.

1.5K 81 2
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment

⚠️ harsh words.

...

Bukan tanpa alasan Ellana langsung pergi dari sana. Setelah melihat Arion, seketika trauma yang sudah menghilang itu muncul kembali. Namun di saat yang bersamaan, rasa rindu nya kini terpenuhi lagi. Hanya melihat nya dari kejauhan saja mampu rasa rindu nya terobati sempurna.

Jam menunjukkan pukul tujuh malam. Hari ini setelah rapat sialan itu, Ellana tidak dibebani lagi dengan banyak pekerjaan. Setelah dari kota Hamburg, gadis itu menyempatkan diri untuk ke supermarket membeli beberapa barang nya yang habis.

Langkah kaki nya menaiki setiap anak tangga yang menuju kamar apartment nya. Tepat di depan pintu kayu ruangan nya, gadis itu mengerutkan kening nya bingung. Kenapa pintu nya tidak tertutup rapat? Di pergelangan tangan nya dia memegang kunci ruangan nya dan dia tidak pernah lupa untuk mengunci pintu ketika dia akan pergi.

Ketakutan mulai menerjang nya, apalagi saat ini di sepanjang koridor tampak sepi. Tentu saja, beberapa orang ada yang sudah beristirahat dan ada yang belum pulang kerja.

Ellana menarik napas nya sejenak lalu menghembuskan nya perlahan. Batin nya terus berdoa bahwa semua ini hanya lah kecerobohan nya yang lupa mengunci pintu.

Perlahan dia mendorong pintu nya. Gelap, suasana ruangan nya gelap gulita. Gadis itu mencari saklar lampu dekat pintu utama dan menekan nya.

Ruangan kembali bercahaya. Kini atensi nya tertuju pada sosok yang berdiri memunggungi nya. Sosok itu terlihat melipat kedua tangan nya di dada dan berdiri menatap pemandangan kota Stade dari jendela di ruang tamu.

Dari punggung nya saja Ellana tahu siapa sosok itu. Alan.

"Alan" panggil gadis itu.

Tidak ada sahutan. Ellana melangkah dengan langkah yang pelan kearah nya. Belanjaan nya sudah dia tinggalkan tepat di depan pintu nya.

Gadis itu berdiri tepat di belakang punggung lelaki itu. Dapat Ellana lihat tubuh Alan semakin besar dan semakin tinggi.

Tanpa sadar air mata mulai keluar dari kedua mata indah nya. Gadis itu susah payah menahan tangis nya. Tapi, semakin ditahan semakin sakit hingga akhirnya dia memeluk tubuh Alan dari belakang. Kepala nya bersandar di punggung kekar itu.

"Aku kangen" ucap nya dengan sesenggukan.

Tak beda jauh dari Alan, lelaki itu juga menitikkan air mata nya. Kerinduan nya dengan sang adik semakin membuncah diri nya.

Alan melepas cekalan tangan Ellana dari perut nya. Lelaki itu memutar tubuh nya ke belakang. Atensi nya menelisik wajah sang adik. Semakin cantik. Tak lama dia memeluk erat tubuh Ellana. Kepala nya berhadapan langsung dengan leher sang adik. Menghirup aroma tubuh Ellana membuat nya semakin tenang dan semakin rindu dengan nya.

"I found you Ellana. I found you."

...

Hari ini Arion dibuat pusing lagi oleh sahabat nya. Di jam dua belas siang, Alan menyuruh nya untuk menemani nya rapat di cafe samping perusahaan cabang baru nya.

AMSTERDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang