36. Hamburg.

1.4K 82 2
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment

⚠️ harsh words.

...

Jakarta, Indonesia.

Alan sengaja membangun cabang perusahaan nya di Hamburg. Dia membuat alasan itu agar dia bisa mencari adik nya.

Padahal Alan ingin membangun nya langsung di kota Stade, namun karena kota itu termasuk desa kecil dan jauh dari gedung, jadi lah Alan membangun nya di kota terdekat. Hanya Hamburg lah kota yang menurut nya memiliki jarak yang dekat dengan Stade.

Pintu ruangan nya terbuka. Tampak lah Arion dengan pakaian formal nya. Lelaki itu melangkah mendekat lalu duduk di bangku di hadapan Alan.

"Jadi, bisa kau beri tahu aku apa yang kau pikirkan dengan pembangunan itu?" ucap Arion.

Arion yakin ada hal yang di sembunyikan Alan. Alan adalah sosok yang pemikir panjang, tapi tiba-tiba saja tanpa pikir panjang dia langsung mengeluarkan dana untuk membangun cabang baru di Hamburg.

Alan hanya tersenyum kecil. "You'll see."

Kali ini Alan akan mengajak Arion untuk mencari sang adik. Sudah lima tahun lama nya mereka berpisah dan kali ini mereka harus bertemu. Harus.

...

Jangan sangka jika selama lima tahun ini Arion hanya duduk diam manis sambil menunggu kehadiran Ellana. Dia belajar dengan sungguh-sungguh untuk melacak setiap CCTV di setiap penjuru negara. Diam-diam dia juga membayar satu detektif untuk mencari gadis itu.

Kemampuan nya dalam ilmu pemasaran membuat perusahaan berkembang semakin pesat. Arion juga memanfaatkan kemampuan nya itu untuk mencari Ellana. Dia menyebarkan sebagian anak buah nya ke pelosok dunia untuk mencari nya berdalih dengan mempromosikan produk keluaran terbaru. Hampir setiap hari nya Arion menerima rekaman dari mereka. Banyak orang yang tertarik dengan produk baru itu, namun tetap saja tidak ada Ellana.

Arion sadar jika kemungkinan cinta nya akan ditolak. Lagi pula siapa sih yang mau dengan nya? Arion mempunyai masa lalu yang buruk, mantan pemimpin mafia. Jika nanti Ellana tidak mau bertemu dengan nya lagi, maka dia akan pergi dari hadapan gadis itu.

...

Stade, Jerman.

Hari ini pekerjaan nya cukup melelahkan. Ellana akan naik jabatan kerja asal harus menghadiri rapat dengan salah satu klien di kota Hamburg. Semua rekan kerja nya kini sedang mengecek laporan setiap tahun nya yang hampir bisa menyebabkan terjadi nya kebangkrutan.

Selama tiga puluh menit dalam perjalanan menggunakan kereta, akhirnya gadis itu sampai di kota Hamburg. Sekarang dia tinggal berjalan selama lima menit menuju cafe tempat rapat itu diadakan.

Wangi kopi dan roti menyeruak ke seluruh ruangan. Atensi nya tertuju pada wanita yang melambaikan tangan kearah nya dari meja yang bersampingan dengan jendela.

Ellana melangkah kesana dan duduk di hadapan nya. Setelah berjabat tangan sejenak, rapat segera dimulai.

Ekor mata gadis itu melirik ke kerangka gedung yang sedang dalam pembangunan dari luar jendela. Di lantai paling atas terdapat nama dari gedung tersebut. Abercio Company.

...

Gila. Sangat gila. Tiba-tiba saja di jam empat pagi tadi Alan langsung menyuruh Arion untuk mengemas pakaian nya. Alan berkata bahwa hari itu juga mereka akan pergi ke Hamburg untuk memantau pembangunan cabang baru nya disana. Mereka akan menetap selama satu bulan disana.

Alan memang keparat.

Arion tidak sempat mengemas semua barang nya. Dia hanya membawa beberapa pakaian nya dan tas kerja nya yang sudah terisi barang untuk bekerja nya nanti.

Setelah keluar dari kamar nya dengan menyeret satu koper nya, Arion dibuat terkejut dengan ruang tamu mansion. Ada lima koper, dua ransel besar, dan tiga kardus. Sudah dipastikan itu adalah barang nya si mak rempong, Alan.

Keparat sialan.

Melihat barang bawaan nya Alan, Arion dapat menyimpulkan bahwa Alan sudah mengemas jauh sebelum hari ini. Fuck. Keparat kau Alan!

...

Hamburg, Jerman.

Rapat hari ini terasa begitu sulit. Tidak ada jalan tengah yang baik untuk kedua pihak. Hanya ada kerugian jika satu pihak yang memenangkan rapat kali ini.

Jam menunjukkan pukul dua siang. Itu artinya sudah lima jam mereka melakukan rapat yang berakhir sia-sia.

Ellana keluar dari Starbucks laly melangkah menuju restaurant cepat saji yang tak jauh dari sana. Dia belum sarapan dan makan siang membuat cacing di perut nya terus konser tanpa henti.

Seperti biasa cheese burger dan soda sudah menjadi teman hidup nya dalam lima tahun ini. Gadis itu membawa pesanan nya ke meja outdoor yang berhadapan langsung dengan rancangan gedung Abercio Company.

Nama perusahaan itu memancarkan sinar terang di cuaca yang terik ini. Terlihat beberapa kontraktor bangunan di setiap lantai yang sedang melakukan pekerjaan mereka.

Ellana menghela napas nya sejenak seraya mengunyah burger nya. Tak lama atensi nya menangkap sesuatu yang tak jauh dari nya. Tepat nya di lapangan luas samping gedung Abercio Company. Ada satu pesawat pribadi yang baru saja mendarat disana.

Netra nya membelalak terkejut. Disana ada Alan yang baru keluar dari pesawat. Gadis itu hendak menemui nya, namun lagi-lagi dia dibuat terkejut dengan sosok kedua yang keluar dari pesawat. Dia adalah Arion.

Fuck. Kehidupan nya akan berbeda lagi.

...

Setelah mengetahui perusahaan dimana Ellana bekerja, Alan segera menghubungi direktur dari pemilik perusahaan itu. Dia berkata akan bekerja sama dengan perusahaan nya dan melakukan rapat tepat di cafe samping gedung nya. Alan tahu bahwa perusahaan itu masih dilanda kesibukan yang luar biasa akibat hampir terjadi kebangkrutan.

Semua ini hanya lah rencana nya. Rapat yang sampai lima jam dan berakhir sia-sia termasuk rencana nya. Setelah dia menyuruh anak buah nya untuk menyamar sebagai klien itu, maka hari berikut nya dia lah yang akan melakukan rapat bersama adik nya nanti.

Dan kini Alan terlambat. Pesawat nya sempat mengalami sedikit kerusakan yang membuat nya harus menunggu satu jam dalam perbaikan. Tidak ada Ellana dan anak buah suruhan nya di dalam Starbucks.

Alan menghela napas nya lalu melangkah masuk kesana. Tak lupa Arion terus mengikuti nya dari belakang.

Setelah memesan pesanan nya, Alan mengambil meja outdoor yang bersampingan dengan gedung cabang baru nya.

"Jadi kita kesini hanya untuk ke cafe dan melihat gedung setengah jadi mu ini?" ucap Arion. Sudah cukup kesabaran dia dihabiskan oleh sahabat nya satu ini.

"Tentu, kata nya latte di Hamburg sangat lezat. Tak heran kan jika aku ingin mencoba nya."

Arion menghela napas nya berusaha menetralisir amarah nya. Sahabat nya ini memang selalu mengundang amarah nya.

Atensi Alan tak sengaja menatap sosok yang berada di restaurant cepat saji di sebrang. Disana ada sosok wanita yang berlarian di trotoar yang mengarah ke stasiun kereta.

Sudut bibir Alan terangkat. Tentu dia tahu siapa sosok itu. Ellana, adik nya.

"I found you."

...

Jangan lupa vomment♡

AMSTERDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang