8. Foreign Number.

3.3K 206 7
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment♡

⚠️ harsh words.

...

"Apa yang kau pikirkan?"

Ellana menatap wajah Noah di hadapan nya. Lelaki itu juga menatap nya dengan serius.

"Sedari tadi pandangan mu sangat kosong."

Ellana menggelengkan kepala nya. "Apa aku boleh ikut ke kantor mu?"

Noah mengerutkan kening nya. "Untuk apa?"

"Aku hanya... Aku hanya ingin melihat bagaimana sistem kantor di Belanda. Yah, hanya ingin belajar dan melihat-lihat saja."

Noah memicingkan mata nya. Jelas sekali gadis itu berbohong. Dari mata nya pun terlihat ada sesuatu yang dia tutupi, tapi apa?

Noah menghela napasnya. "Tentu, tapi aku pulang sekitar jam delapan malam. Apa kau mau menunggu?"

Ellana menganggukkan kepala nya. "Ya! Tentu saja!"

...

Apa yang Ellana katakan itu bohong. Bukti nya, gadis itu hanya menatap pemandangan kota Amsterdam dari ruangan Noah. Sangat indah dan menarik, namun lagi dan lagi pikiran nya tertuju pada sosok itu.

Dia menyeramkan. Ketika dia menyeringai seolah-olah Ellana melihat monster. Apalagi ketika sosok itu mendapat nomor nya.

Lagi dan lagi pikiran nya tertuju pada sosok itu.

Terdengar suara pintu terbuka. Ellana segera mengenyahkan pikiran nya. Gadis itu memutar tubuh nya ke belakang. Noah berjalan dengan langkah tegap nya menghampiri gadis itu.

"Jadi, apa yang kau pelajari tentang sistem kantor di Belanda, hm?"

"Em... Sistem nya bagus dan terorganisir dengan baik. Setiap karyawan nya pun bekerja dengan baik dan bersifat seperti biasa."

Noah mendengus. "Klise sekali."

"Sudah jam tujuh, apa kau mau pulang sekarang?" ucap Noah seraya menengok arloji di pergelangan tangan nya.

"Aku ikut dengan mu, jika kau masih sibuk selesaikan saja dulu kerjaan mu."

"Tidak, aku sudah selesai."

Hening. Kedua nya sibuk memandang pemandangan kota Amsterdam dari jendela besar itu.

Noah memasukkan kedua tangan nya ke saku celana nya. Lelaki itu melirik gadis di samping nya. Dari tatapan nya yang kosong, Noah dapat menyimpulkan ada banyak pikiran di kepala nya.

Baru lima hari di Amsterdam, tapi kenapa Ellana begitu kosong? Pikir Noah.

"Aku mau ke toilet sebentar" ucap Ellana.

Noah menganggukkan kepala nya. Lelaki itu melangkah menuju sofa di ruangan nya.

TING

Saat hendak merebahkan tubuh nya di punggung sofa, ponsel Ellana bergetar sejenak. Noah tidak menggubrisnya.

TING

Terdengar lagi getaran kecil dari ponsel gadis itu. Noah melirik ponsel itu di atas meja. Ada nomor asing yang mengirimi nya pesan.

Seketika rasa penasaran mulai mendominasi lelaki itu. Noah melirik sejenak ke pintu toilet dan tampak nya gadis itu masih lama. Sebelum masuk ke toilet pun Ellana sempat membawa tas kecil khusus nya yang berisi make up.

AMSTERDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang