44. Love Language.

2.5K 79 3
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment♡

...

Satu bulan berlalu. Pergelangan tangan kiri Ellana sudah seratus persen sembuh. Hubungan nya dengan Arion pun semakin dekat. Alan juga sudah kembali ke Indonesia untuk mengurus perusahaan nya di cabang pusat.

Selama satu bulan itu Arion menghabiskan waktu nya bersama Ellana. Berbelanja, ke pantai, mendaki gunung dan camping bersama di hutan dekat mansion.

Selama satu bulan itu trauma yang sempat menghampiri Ellana perlahan menghilang. Dia tidak takut lagi dengan Arion. Ellana menjadi lebih ceria dan selalu banyak omong ketika bersama nya dan Arion tidak peduli hal itu. Justru dia senang karena Ellana banyak bicara dengan nya.

Saat ini Ellana sedang berada di kamar nya. Gadis itu duduk di lantai sambil melihat pemandangan di balik jendela. Gunung dan hutan. Pemandangan yang sama ketika dia dikurung oleh Arion.

Jam menunjukkan pukul sepuluh malam. Arion baru pulang kerja. Kini lelaki itu mengambil alih perusahan di cabang Hamburg dan Alan fokus dengan cabang pusat nya, di Jakarta.

Arion melangkah menuju kamar Ellana dengan membawa satu buket bunga mawar putih dan satu tas belanja dari Dior di tangan nya yang lain. Tinggal selama satu bulan bersama Ellana membuat Arion sadar bahasa cinta Ellana adalah Receiving Gift. Gadis itu sangat suka menerima hadiah apa pun itu, bahkan sekecil apa pun itu akan dia terima dengan bahagia.

TOK TOK TOK

"Masuk saja."

Perlahan Arion membuka kenop pintu itu. Pandangan yang pertama kali dia lihat adalah Ellana. Arion tersenyum kecil seraya melangkah mendekati nya.

"Hey."

Ellana mendongakkan kepala nya ke atas. Seketika senyum nya luntur melihat Arion.

Ellana menghela napas nya lelah. "Kau membelikanku barang lagi?"

Arion tersenyum kecil seraya ikut duduk di lantai di samping gadis itu. Dia memberikan kedua barang itu ke gadis itu.

Ellana mengambil kedua barang itu. Dia membuka kotak yang berasal dari brand Dior. Disana ada satu set perhiasan, ada sepasang anting, kalung, cincin, dan dua gelang. Bahan nya yang terbuat dari emas dan cukup lembut ketika menyentuh bagian liontin nya.

Lagi lagi Ellana menghela napas nya lelah lalu menatap Arion. "Kau terus memanjakan ku dengan barang mewah."

Arion mengerutkan kening nya bingung. "Lalu?"

"Jangan seperti ini."

"Kenapa?"

"Untuk apa kau membelikan ku semua ini, jika kita saja tidak ada hubungan sama sekali."

...

Jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Saat ini Arion sudah di Abercio Company cabang Hamburg. Bangunan itu kini sudah berdiri dengan megah di tengah kota.

Beberapa hari yang lalu gedung ini baru bisa digunakan. Alan dan Arion juga sudah mencari beberapa karyawan untuk gedung cabang baru ini dan ada ribuan surat lamaran kerja yang masuk. Alan juga sudah menyerahkan gedung di Hamburg untuk Arion. Lelaki itu memercayai Arion untuk menjadi pemegang kendali di kota Hamburg.

Setelah perkataan Ellana kemarin malam, Arion berangkat ke kantor lebih cepat. Hari ini dia tidak ada pekerjaan yang berat, bisa dikerjakan di mansion, tapi saat ini lelaki itu sedang menghindar dari Ellana. Di jam lima pagi dia sudah sampai kantor dan itu adalah pertama kali nya dia bisa bangun dan berangkat secepat itu.

AMSTERDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang