Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.
Selamat membaca. Jangan lupa vomment♡
⚠️ harsh words.
...
"APAAA?!"
Mendengar kabar sang adik membuat Alan terkejut. Lelaki itu hendak tidur, tapi dibuat kesal dengan ponsel nya yang terus berdering dan ada panggilan dari Arion. Sudah lima kali panggilan dia abaikan kini dia angkat.
Tanpa pikir panjang, Alan segera menuju parkiran hotel. Porsche hitam nya membelah jalan raya yang sepi di malam hari.
...
Setelah menghubungi Alan, kini atensi Arion kembali tertuju pada pergelangan tangan kiri Ellana. Dielus nya secara perlahan tangan itu yang kini terbungkus dengan perban yang tebal.
Arion tidak tahu apa penyebab nya, tapi sudah dapat dipastikan bukan Arion bukan lah tipe orang yang akan diam saja. Dia menyuruh anak buah Alan untuk mencari tahu tentang kejadian ini.
Tidak ada masalah yang serius, hanya saja untuk sementara waktu tangan kiri Ellana tidak bisa digerakkan. Bergerak sedikit pun akan terasa sakit.
Ellana pingsan di akibatkan kekurangan darah. Darah yang keluar sangat banyak hingga dia harus mendapat pendonor darah saat itu juga. Beruntung pihak rumah sakit sedang memiliki banyak stock darah yang sesuai dengan golongan nya.
BRAKKKK
Pintu ruangan Ellana terbuka kencang. Alan berada disana dengan keringat yang terus bercucuran di kening nya. Melihat sang adik yang terbujur lemah diatas brankar membuat nya ikut merasakan sakit yang sama.
"Ada apa?" ucap Alan dengan pelan. Langkah kaki nya mendekat ke brankar dan duduk di samping Arion.
"Aku tidak tahu, tapi saat ke apartment nya aku mendengar dia teriak kesakitan. Saat di lantai tiga aku menemukan nya dalam keadaan seperti ini."
Hening. Tidak ada lagi percakapan di antara mereka.
"Jika kau ingin pulang, pulang saja duluan. Aku akan menjaga nya disini" ucap Arion.
Alan memutar mata nya. Dia tahu pasti Arion ingin berduaan bersama adik nya saja. Tidak akan pernah dia izinkan!
"Tidak. Aku akan menjaga nya disini."
"Tidak usah, biar aku saja."
"Aku saja. Kau sudah membawa nya kesini bukan? Aku tahu kau butuh istirahat juga."
"Aku bisa istirahat di sofa. Aku tahu kau tidak bisa istirahat di sofa, makanya aku menyuruh mu untuk pulang."
"Iki tihi kiw tidik bisi istirihit di sifi. Halah! Bilang saja kau ingin berduaan dengan El!" cibir Alan dengan nada suara jengkel.
Arion terkekeh kecil. "Nah itu kau tahu. Yaudah tunggu apa lagi? Sana pulang."
"Tidak. Aku akan menjaga nya disini juga!"
"Tidak usah. Aku—"
"Jika kau masih mengusir ku, aku akan membawa kabur El dari mu lagi!"
Arion menggeram kesal. Dia melirik Alan dengan sinis. Awas saja dia!
...
Setelah tahu apa yang terjadi, tentu saja Arion tidak bisa diam saja.
Herlana, tetangga satu lantai Ellana. Kedua nya memang tidak pernah akur. Herlana yang selalu hidup mewah tidak bisa bersanding dengan Ellana yang hidup sederhana. Setiap hari Herlana membawa lelaki ke apartment nya dan setiap lelaki itu berbeda setiap hari nya. Bisa Arion simpulkan bahwa dia pelacur.
Herlana di duga memiliki sikap yang buruk. Selalu semena-mena dengan orang, merampas barang mewah milik orang lain tanpa peduli orang tersebut, merendah kan orang juga. Kemarin terjadi karena Herlana terkejut dengan banyak nya barang mewah yang Ellana bawa, maka dia langsung merampas semua barang milik Ellana. Sialan memang.
Saat ini wanita itu dikurung di gudang kosong di kota Stade. Arion sengaja melakukan hal itu karena darah dibalas darah, bukan? Dan Arion bukan lah tipe orang yang pemaaf. Semua perbuatan buruk yang orang lain lakukan akan Arion jadikan mereka semua merasakan hal yang sama. Semua harus impas.
...
Jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Arion masih tetap terjaga semalaman. Lelaki itu masih duduk di samping brankar Ellana seraya memegang tangan kiri nya.
Alan tidur di sofa. Di jam tiga pagi tadi lelaki itu mengeluh karena mengantuk dan berakhir lah dia tidur di sofa.
Terdengar lenguhan dari gadis itu. Arion segera menekan tombol dekat brankar untuk memanggil perawat atau dokter.
Ellana hendak menggerakkan tangan kiri nya, tapi tidak bisa. Lebih tepat nya terasa sangat sakit.
"Jangan digerakkin dulu tangan kiri mu, karena masih sakit" ucap Arion seraya membantu Ellana untuk duduk. Lelaki itu segera mengatur brankar dan bantal nya agar Ellana bisa bersandar.
Tak lama seorang perawat memasuki ruangan nya. Perawat itu tampak menulis sesuatu seraya menyuntikkan entah apa itu ke pergelangan tangan kanan Ellana.
"What do you feel now?" ucap perawat itu.
(Apa yang kau rasakan sekarang?)
Ellana menggelengkan kepala nya pelan. "I felt my left wrist so hurt and dizzy."
(Aku merasa pergelangan tangan kiri ku sangat sakit dan pusing)
"Is normal okay? You just lost a lot of blood, but maybe in two or three day will normal again."
(Ini normal okay? Kau hanya kekurangan banyak darah, mungkin dua atau tiga hari kemudian akan kembali normal)
Ellana menganggukkan kepala nya lagi.
Setelah perawat itu mengecek keadaan Ellana, dia keluar dari ruangan. Di ruangan itu hanya ada Ellana dan Arion. Alan masih disana, tapi masih tidur di sofa.
Ellana memijat kening nya yang terasa sakit dengan tangan kanan nya. Gadis itu masih terus memejamkan mata nya, karena rasa sakit di kepala nya yang begitu menyakitkan.
Kedua netra Ellana terbuka ketika dia merasa ada dua tangan asing yang memijat kepala nya dengan lembut. Dia juga merasakan kepala nya menjadi sedikit hangat karena dioles minyak angin.
Lagi dan lagi netra mereka bertemu kembali. Arion tersenyum kecil dengan kedua tangan yang terus memijat pelan kepala Ellana.
"Kau mau minum?" ucap Arion dengan lembut.
Ellana menganggukkan kepala nya. Arion segera mengambil botol air mineral di nakas dekat brankar lalu membantu Ellana untuk minum dengan sedotan.
Netra Alan mengerjap pelan. Lelaki itu perlahan membuka mata nya dan pemandangan yang pertama dia lihat adalah Arion yang membantu Ellana untuk minum. Terlihat dari gurat wajah nya yang tulus dan khawatir.
Kali ini Alan yakin dengan keputusan nya. Dia akan membiarkan Ellana dan Arion bersama.
...
Jangan lupa vomment♡
KAMU SEDANG MEMBACA
AMSTERDAM
RomanceDark Romance, Adult 17+. ⚠️ harsh word, violence, abuse. ••• • City Series 1 • 𝑨𝒎𝒔𝒕𝒆𝒓𝒅𝒂𝒎 : 𝑬𝒗𝒆𝒓𝒚𝒕𝒉𝒊𝒏𝒈 𝒉𝒂𝒔 𝒕𝒐 𝒃𝒓𝒆𝒂𝒌 𝒆𝒗𝒆𝒏 ••• Oh shit! Liburan yang harusnya menyenangkan malah menjadi mimpi buruk bagi Ellana. Dia dicul...