22. Invitation Card.

2K 125 12
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment

⚠️ harsh words

...

Selama satu minggu itu, Alan bekerja seperti orang gila yang haus harta. Selama seharian penuh yang dia lakukan hanya lah bekerja, bekerja, dan bekerja. Alan jadi lupa dengan diri nya sendiri. Alan lupa mandi, lupa makan, lupa istirahat, dan lupa tidur.

Kerugian yang dialami akibat ledakan itu mencapai ratusan juta. Hans tentu nya tidak akan ikut andil membantu anak nya mengurus setiap kerugian itu. Biar lah dia bekerja dengan keras hingga mampu membayar semua kerugian itu dengan keuntungan yang berlipat ganda.

Di tengah kesibukan nya itu, Alan tetap tidak melupakan adik nya. Dia menyewa satu detektif secara diam-diam untuk kembali mencari nya di Amsterdam. Dia juga membayar mahal beberapa anak buah nya untuk ke luar negri mencari Ellana, selain Belanda.

Selama satu minggu itu juga, Noah berada dalam tahap penyembuhan kaki nya. Kini dia bisa berdiri dan jalan, walaupun langkah nya masih pincang. Selama itu juga Noah ikut andil membantu Alan mencari Ellana. Dia hanya melacak semua CCTV di kota Amsterdam.

Noah menghela napas nya lelah. Selama beberapa hari itu tidak ada pergerakan aneh dari CCTV di jalanan Amsterdam. Semua nya normal. Orang bekerja, anak kecil bermain, para remaja berkumpul. Ellana seolah-olah hilang di telan bumi.

"Kau dimana, El?"

...

Jakarta, Indonesia.

Jam menunjukkan pukul dua belas malam. Alan masih sibuk dengan berkas-berkas di tangan nya. Atensi nya menelisik dengan fokus setiap kata dalam berkas.

Para pegawai sudah pulang. Satpam dan beberapa pengawas lain nya juga sudah ada yang pulang, hanya ada dua pengawas yang berjaga di lantai dasar.

TOK TOK TOK

Atensi nya teralih pada pintu nya yang diketuk. Siapa dia? Bukan kah para pegawai nya sudah pulang?

"Masuk."

Farid masuk ke dalam ruangan majikan nya. Pria paruh baya itu masih tampak bugar, walaupun beberapa rambut nya sudah ada yang beruban.

He's not too old. Farid masih berumur sekitar lima puluh tahunan.

"Tuan, saya mendapat undangan pesta dansa dari klien di Jepang" ucap nya seraya memberikan undangan itu ke Alan.

Alan menerima nya lalu membolak balik kertas undangan itu. "Pesta dansa? Bukan kah klien kita itu orang yang berhemat? Mengapa dia membuat acara seperti ini?"

"Putri nya baru menikah tuan, sekitar tiga hari yang lalu. Maka nya dia membuat acara itu untuk putri nya."

Alan menganggukkan kepala nya. "Kapan acara itu dimulai?"

"Dua hari lagi tuan di kota Tokyo sekitar jam tujuh malam disana."

Alan menganggukkan kepala nya. "Baik, siapkan pesawat untuk kepergian ku besok."

"Baik tuan."

...

Di jam dua dini hari Noah harus bangun, karena Alan terus menggedor pintu kamar nya. Alan membangunkan nya hanya karena untuk menyuruh nya bersiap untuk pergi ke kota Tokyo besok pagi di jam enam pagi.

AMSTERDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang