41. New House.

1.8K 91 3
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment

...

Tiga hari di rawat di rumah sakit, kini Ellana sudah diperbolehkan untuk pulang. Tidak ke apartment nya lagi, melainkan rumah Arion.

Selama tiga hari itu, Arion terus menjaga nya. Arion juga menyempatkan diri membeli satu rumah 'sederhana' di kota Hamburg. Sederhana yang di maksud adalah mansion.

Untuk urusan Herlana sudah Arion bereskan. Lelaki itu merampas semua harta wanita itu tanpa satu persen pun. Semua harta nya pun dibakar tepat di depan wajah wanita itu. Arion tidak membunuh, tapi dia membalas dengan hal yang sama. Semua harus impas.

Jam menunjukkan pukul dua belas siang. Arion terus memandang wajah Ellana yang tidur di pangkuan nya. Mereka berdua kini berada di perjalanan pulang menuju rumah baru yang Arion beli.

Sebelum pulang Ellana disuntik sebentar. Di cairan nya ada obat tidur nya, hingga dia terlelap. Posisi tidur nya berada di pangkuan Arion dengan kepala nya bersandar di dada lelaki itu.

Arion terkekeh kecil melihat wajah Ellana. Gadis itu seperti bayi. Bibir nya pun sedikit terbuka.

Perlahan wajah Arion mendekat. Dapat dia rasakan deru napas Ellana menerpa wajah nya. Satu kecupan mendarat di kening gadis itu.

Arion tersenyum kecil ketika wajah Ellana mendusel di dada nya.

...

Kedua mata Ellana mengerjap pelan. Saat kesadaran nya kembali, yang dia lihat pertama kali nya adalah jendela besar yang menampakkan pemandangan gunung dan hutan.

Rasa dingin menjalar dari kedua kaki nya yang menapak ke lantai. Perlahan dia melangkah ke jendela besar itu.

Tangan kanan nya menyentuh kaca jendela. Rasa dingin kembali menjalar dari tangan kanan nya.

Terdengar suara pintu terbuka. Gadis itu memutar tubuh nya ke belakang. Lagi dan lagi atensi mereka bertemu. Ellana segera mengalihkan pandangan nya yang kini tertuju pada nampan yang dibawa oleh Arion.

Arion tersenyum kecil melihat tatapan lapar dari gadis itu. Tentu saja dokter sudah memberitahu kan bahwa saat dia bangun dari tidur nya Ellana akan merasa sangat lapar.

"Kemari lah, aku membuat masakan Indonesia untuk mu" ucap Arion seraya meletakkan nampan itu di nakas samping ranjang.

Mendengar itu membuat perut Ellana semakin keroncongan. Membayangkan isi mangkuk itu adalah soto atau laksa semakin membuat nya lapar.

Gadis itu berlari kecil kearah nya lalu duduk di tepi ranjang. "Apa itu?" ucap nya dengan kepala nya yang menengok ke mangkuk ingin melihat isi makanan itu.

Soto ayam! Makanan itu adalah soto. Wangi santan dan rempah memasukin indra penciuman gadis itu. Potongan ayam, tomat, bihun, telur rebus, serta taburan bawang goreng membuat Ellana semakin lapar.

Arion terkekeh kecil melihat tangan kanan Ellana hendak mengambil mangkuk di nakas. "Sabar. Biar ku suapkan ya?"

"Tidak. Aku bisa makan sendiri."

"Tangan mu sakit."

"Tangan kiri, bukan tangan kanan."

"Sama saja. Biar aku suapkan ya."

"Tida—"

Hap.

Netra Ellana membelalak terkejut. Tiba-tiba saja Arion menyuapkan nya dengan soto tanpa aba-aba.

AMSTERDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang