9. Jealous?

2.9K 168 6
                                    

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment♡

⚠️ harsh words.

...

Noah benar. Rasanya semua masalah nya hilang ketika dia masuk ke butik itu. Gadis itu seolah memborong semua pakaian disana.

Noah terkekeh kecil melihat Ellana yang bersemangat mencoba setiap pakaian disana. Gadis itu tampak imut ketika memakai gaun yang kebesaran di tubuh nya.

"Noah! Bagaimana dengan yang ini?!"

Gaun hitam itu tampak elegan ketika Ellana pakai. Noah sempat terpukau sejenak lalu segera mengubah mimik wajah nya. Lelaki itu berdeham sejenak lalu menganggukkan kepala nya.

Ellana berjingkrak kesenangan lalu kembali mengganti pakaian yang lain.

"Noah?"

Saat hendak menyalakan ponsel nya, tiba-tiba ada seorang wanita yang memanggil namanya. Noah mengangkat kepalanya dan tak jauh darinya dia melihat seorang wanita muda yang tersenyum kearahnya.

Tanpa pikir panjang, Noah segera menerjang wanita itu dengan pelukan hangat nya.

"No-" ucapan Ellana terputus ketika tidak melihat Noah di sofa.

Atensi Ellana tak sengaja menatap Noah yang berpelukan dengan wanita itu.

Lagipula, sepertinya aku mulai menyukai adik mu.

Ucapan Noah ketika dia menguping kala itu terlintas di benak nya. Melihat Noah berpelukan dengan wanita lain kenapa dia merasa sesak di dadanya? Apa dia cemburu?

Ellana menggelengkan kepala nya. Tidak, dia tidak cemburu.

Gadis itu mengambil semua pakaian nya lalu melangkah menuju meja kasir.

"Het totaal is 450 euro" ucap kasir itu.

(Total nya jadi 450 euro)

Ellana menyerahkan kartu kredit Alan. Dia tidak paham apa yang pelayan itu katakan, jadi dia langsung memberikan kartu kredit itu. Toh, dia juga akan membayar.

Setelah membayar belanjaan nya, gadis itu keluar dari butik tanpa Noah. Masa bodo dengan nya, entah kenapa mood nya langsung buruk ketika melihat Noah berpelukan dengan yang lain.

Ellana tidak bisa ke mobil, karena Noah masih mengunci nya dan seperti nya lelaki itu masih belum menyadari gadis itu sudah keluar. Ellana memilih untuk ke cafe dekat butik seorang diri.

TRINGGGG

Terdengar suara bel kecil dari atas pintu. Beberapa pelayan langsung tersenyum hangat kepadanya.

Ellana memilih duduk tak jauh dari pintu cafe. Gadis itu terlalu malas berjalan jauh keluar dari cafe tersebut.

"Good night, ms. This is our menu, please enjoy it."

(Selamat malam, nona. Ini adalah menu kami, nikmati lah)

Ellana tersenyum seraya mengambil buku menu itu. Lagi, keberuntungan berada di pihak nya, menu itu berisi full bahasa Inggris tanpa bahasa Belanda satu pun.

"I want sausage roll, cinnamon roll, and hot latte, please."

(Aku ingin sosis gulung, cinnamon roll, dan latte panas)

"Okey, ms. I'll be back at five minutes."

(Baik, nona. Saya akan kembali dalam lima menit)

AMSTERDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang