AMSTERDAM

31. The Reason.

Mohon maaf jika ada kesamaan alur, latar, atau tokoh.

Selamat membaca. Jangan lupa vomment♡

⚠️ harsh words and murder.

...

Jakarta, Indonesia.

Saat ini Farid sedang berada di ruangan kerja milik Alan. Di hadapan nya ada dua majikan nya, Alan dan Hans. Kedua nya menatap pria itu dengan datar dan dingin.

"Jadi bisa kau jelaskan maksud dari kekacauan ini, Farid?" ucap Alan dengan dingin.

Farid mendongakkan kepala nya. Menatap Hans dengan penuh kebencian.

"Ini semua salah anda" ucap nya seraya menunjuk Hans.

FLASHBACK ON

Belasan tahun yang lalu.

Hidup Farid berada di ambang kemiskinan. Pria itu menyalahkan sekretaris nya yang korupsi semua uang perusahaan yang ada. Hampir miliaran rupiah.

Di ambang kebangkrutan nya itu, lagi dan lagi Farid di buat pusing oleh keadaan. Kedua anak nya yang masih bayi, orang tua dan mertua nya yang sudah sangat tua, serta istri nya yang sakit jantung.

Saat itu juga Farid pergi ke Bandung untuk mencari pekerjaan. Dia bertemu dengan Hans yang kini sudah berhasil membuat satu gedung perusahaan nya di Bandung.

Farid bekerja dari karyawan kecil hingga menjadi sekretaris nya. Sejak menjadi sekretaris nya, hidup Farid seolah dikekang oleh Hans. Pria tua itu melarang nya untuk pulang dan bertemu dengan keluarga nya, tapi Hans selalu memberikan nya uang yang sangat banyak. Dalam satu bulan, Farid bisa mendapat uang sebanyak lima miliar rupiah.

Yang bisa Farid lakukan hanya lah bekerja dan terus tunduk pada keluarga Abercio. Farid seolah menjadi babu Hans. Semua harus Farid bisa lakukan, termasuk membunuh lawan nya Hans.

Lima tahun lama nya, Farid mendapat berita bahwa istri dan kedua anak nya mati. Di kabar kan mereka mati dalam perjalanan nya menuju Abercio Company untuk menemui Farid.

Hal itu membuat Farid merasa murka dan dendam terhadap Hans. Bahkan kepergian mereka saja, Farid tidak boleh menemui nya.

Di saat Alan dalam perjalanan menuju Oxford University untuk melanjutkan pendidikan nya, saat itu juga Farid mulai berencana untuk menghancurkan keluarga Abercio.

Tepat saat setelah hari kelulusan, malam itu Farid menjalankan aksi nya. Farid tahu sejak awal Arion memang ingin melamar kerja di cafe dekat butik dan Noah yang akan mengantar sang ibu ke butik, jadi Farid melakukan aksi nya. Dia menabrak ibu Noah.

Aksi nya itu tentu saja tidak dia lakukan seorang diri. Dia bersama dengan teman nya. Ada yang menghapus rekaman CCTV itu dan di dalam setiap toko disana adalah anak buah nya, jadi tak heran jika saat kecelakaan itu terjadi tidak ada satu pun pelayan yang menjadi saksi mata. Karena hal itu sudah terencana dengan baik.