PROLOG

1.6K 44 2
                                    

HAPPY READING FOR YOU ALL. JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN VOMENT.

HOPE YOU LIKE THIS CHAPTER

🤍🤍🤍🤍🤍

FLASHBACK

3 TAHUN YANG LALU...

Seorang remaja laki - laki berumur 16 tahun dengan balutan seragam duduk sendirian di bangku taman. Wajah remaja itu menengadah menghadap langit, padahal tak ada hal menarik yang bisa ia lihat kecuali gumpalan awan hitam yang menutupi langit biru.

Suara gemuruh mulai terdengar, angin berhembus dengan kencang. Namun hal itu tak menyurutkan niatnya untuk bertahan.

"Kak Jinny, Jake kangen sama kakak.."gumamnya lirih.

Memorinya berputar pada kejadian tiga bulan yang lalu, dimana kakak beserta calon kakak iparnya meregang nyawa sebab kecelakaan hebat yang dialami pasangan itu.

Kedua mata Jake memanas, saat ia tertekan oleh perlakuan papanya, hanya sang kakak yang mampu menenangkannya.

Namun naas, kakak yang amat ia sayangi harus pergi meninggalkan ia untuk selamanya.

Yang bisa dia lakukan hanya begini, datang mengunjungi pusara sang kakak ketika banyak beban yang menumpuk di relung hatinya.

Sebenarnya ia ingin lebih lama berkeluh kesah kepada sang kakak, tapi niatnya ia urungkan sebab melihat sosok perempuan paruh baya yang berpenampilan layaknya orang gila celingukan seperti mencari sesuatu. Dan wanita itu berada tak jauh darinya.

Dari pada dirinya mendapat masalah, ia memilih untuk pergi.

Jadi disinilah dirinya sekarang, taman yang letaknya tak jauh dari pemakaman.

Tes... tes... tes...

Perlahan titik - titik hujan jatuh membasahi bumi. Bersamaan dengan itu, setitik air mata jatuh dari pipi Jake.

Titik hujan yang awalnya jatuh satu persatu itu pun berangsur - angsur menjadi lebih banyak. Jake memejamkan matanya, membiarkan rintik hujan membasahi tubuhnya.

Tiba - tiba ia merasakan hujan berhenti, tak mungkin kan hujan tiba - tiba berhenti? Atau lebih gilanya, kakaknya bangun dari pusara untuk memayunginya? Seketika bulu kuduknya berdiri.

Glederr....

Bersamaan dengan itu, mata Jake terbuka.

Pemandangan yang pertama ia lihat adalah seorang gadis dengan seragam putih biru tengah menatap marah padanya. Bocah SMP itu nampak imut dengan gaya rambut kucir kuda, jangan lupakan kedua alisnya menyatu, tanda jika si gadis tengah kesal.

"Kakak ini ngerti hujan gak sih? Bukannya nyari tempat berteduh kok duduk disini? Lebih baik kakak pulang! Hujan - hujanan itu bikin sakit, nanti kakak kena demam. Kalau bisa mencegah kenapa harus ngobatin?" omelnya.

Jake masih sibuk memperhatikan lawan bicaranya. Gadis didepannya terlihat menarik dengan caranya sendiri.

Nampak gadis itu menarik napas panjang, seperti sedang menyiapkan omelan selanjutnya. "Aku tahu kalau kakak kesini habis ziarah ke tempat keluarga kakak. Kakak boleh sedih karena kepergian sosoknya, tapi jangan nyiksa diri sendiri dong! Kakak harus kuat biar sosok itu bangga sama kakak, dan gak sedih lihat orang yang disayangi terpuruk kayak gini," lanjutnya.

"DEK, BURUAN NAIK! HUJANNYA NAMBAH DERES!" teriak suatu suara yang berasal dari mobil pick up yang parkir tak jauh dari mereka.

"IYA! JESSA DATANG NIH!" balas sang gadis tak kalah keras.

Telinga Jake sampai ngilu mendengarnya, ternyata selain bawel, suara gadis dihadapannya ini lumayan toa.

"Ini kamu yang pakek payungnya, aku gak suka warna kuning. Habis ini langsung pulang, sebentar lagi mau maghrib. Dadah kakak," ucap sang gadis sambil menyerahkan payungnya.

Kemudian gadis beransel sage green itu berlari menuju mobil pick up, padahal Jake belum sempat mengatakan sepatah kata pun.

"Terimakasih Jessa," ucap remaja itu sambil memandangi kepergian mobil berwarna biru.

Kedatangan gadis itu seperti memberi semangat baru padanya. Walaupun dalam gelapnya senja, ia masih ingat betul rupa Jessa. Mulai dari sepasang iris mata cokelat gelap miliknya, sepasang bulu mata yang lentik, hidung yang mungil, dan bibir tipisnya yang berwarna pink alami, tak lupa dengan pipinya yang bulat hingga Jake gemas ingin menggigitnya.

ALESHA J.S.

Ia sempat membaca name tag seragam gadis itu. Jake tak akan melupakan pertemuan mereka, gadis itu telah memberikan suntikan energi positif pada Jake. Dan juga debaran aneh yang sebelumnya tak pernah ia rasakan. Gadis itu berhasil memikatnya dalam pertemuan pertama mereka.

Jake yakin, kelak di pertemuan kedua mereka, cowok itu mungkin sudah jatuh hati pada gadis pemilik payung kuning itu. Jake tak akan membiarkan hari ini menjadi pertemuan terakhir mereka.

Alesha J.S. Aku pastikan kita akan bertemu lagi di kesempatan berikutnya..

FLASHBACK OFF

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Gimana pendapat kalian tentang part ini?

Kamis, 20 Juli 2023.

12.13 wib

Possessive Jake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang