16. Luar Kota

246 23 0
                                    

Happy reading guys. Sorry for typo and hope you like this part 🤍

Ramein dong guys. Jangan lupa pencet ini ⭐ sama ini💬, biar ga sepi banget kek dikuburan :')

🍂🍂🍂🍂

Tak terasa, 2 bulan berlalu. Sejauh ini hubungan Jake dan Jessamine baik - baik saja.

Jessa merasa ada yang tidak beres dengan hatinya, sudah 1 minggu ia tak bertemu dengan Jake. Jessa merindukan cowok itu, entah sejak kapan ia punya perasaan lebih pada Jake.

Yang ia rasakan saat ini adalah perasaan nyaman, ia belum seberani itu untuk melabuhkan hatinya pada cowok berparas tampan itu.

Jessamine memandangi layar handphonenya, seminggu ini handphonenya sepi tanpa Jake.

Biasanya cowok itu gemar mengiriminya pesan, mulai dari chat normal seperti bertanya 'sudah makan belum?'

Hingga chat abnormal yang mengandung kata - kata cabul. Anehnya Jessa sudah terbiasa akan keduanya. Terakhir Jake mengabarinya kalau cowok itu pergi ke luar kota untuk menghadiri acara keluarga.

"Lagi nungguin chat doi, Sa?" tanya Jeslyn sambil menyikut lengan sahabatnya. Kini kelima cewek itu menikmati waktu istirahat di kantin.

"Enggak," elak Jessamine.

Jihan bersiul, "kalau kangen ya ngaku aja kali, gak usah gengsi - gengsi. Gue yakin kak Jake seneng banget kalau lo ngomong kangen ke dia."

"Gak ada yang salah kalau kangen pacar sendiri, beda kalau lo kangen lakinya orang," tambah Jannah kalem.

Jessa menundukkan kepalanya, ingin mengaku pun rasanya malu.

"Gak lo doang kok Sa yang galau, gue juga galau ditinggal pacar baru gue," ucap Jena sambil menepuk bahu Jessa.

Di detik berikutnya gadis berambut sebahu itu membekap mulutnya.

"Pacar? Siapa pacar lo?" tanya Jessa penasaran.

"Lo punya pacar kok gak bilang - bilang sih!" amuk Jihan.

"Siapa? Anak kelas berapa?" tanya Jannah kepo.

"Tunggu, Jena bilang kangen sama pacarnya. Siapa cowok lo? Atau jangan - jangan pak Jerome Na? Secara beliau sama kak Jake ngilangnya barengan," simpul Jeslyn.

Jena menggaruk tengkuknya gugup, cewek itu terkekeh canggung.

"Kalian salah denger kok," kilahnya.

"Lo ga pinter bohong Jena sayang, lo sama pak Jerome ada apa - apa kan?" desak Jihan.

"Mobil warna putih yang parkir paling pojok di parkiran guru itu punya pak Jerome kan? Gue pernah lihat mobil itu di halaman rumah lo Na, jadi yang datang waktu itu bukan temennya kak Jasmine? Tapi pak Jerome?" tuntut Jessa.

Jena makin terdesak, ia tak memiliki pilihan lain selain mengaku. "Iya, dia nembak gue 2 hari sebelum ngilang kayak sekarang," aku Jena ciut.

"Congrats ya, meskipun agak nyesek sih cogan di sekolah makin berkurang," ucap Jeslyn.

"Jaga baik - baik cowok lo, soalnya pak Jerome jadi incaran guru muda yang masih single. Apalagi bu Zulfa, beliau ngebet banget sama pak Jerome," peringat Jihan.

"Ternyata ada udang di balik bakwan nih, pak Jerome sengaja usilin lo karena naksir kali sama lo," simpul Jannah.

"Kangen gak lo sama mas pacar?" tanya Jessamine usil.

Possessive Jake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang