4. Kedua Kalinya

599 29 3
                                    

Hello, hari ini gw update 1 part lagi!

Senin depan gw dapat jatah shift pagi. Gw sengaja update hari ini, takutnya minggu depan gak bisa update. Mana gw suka ngantuk berat kalau dapat jatah shift pagi :')

HAPPY READING FOR YOU ALL. SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS CHAPTER 🤍

Jangan lupa ninggalin vote + coment dungs. Biar gw semangat updatenya 🙂

➖➖➖➖

Jessamine merapatkan hoodie zipper berwarna maroon ke tubuhnya. Dinginnya udara malam sungguh menusuk tulang rusuknya. Padahal jam masih menunjukkan pukul 7 malam, mengapa suasananya begitu sepi seperti jam 10 malam?

Jessa menengadahkan kepalanya, dilihatnya langit yang mendung. Buktinya ribuan bintang yang senantiasa menemaninya saat perjalanan pulang dari tempat kerjanya, kini tak menunjukkan penampakannya.

Hari ini adalah hari yang melelahkan bagi 'Reline's Food', sebab ada 1000 nasi kotak yang harus siap dikirim pada pukul 6 petang. Belum lagi orderan - orderan lain yang datang mendadak, tak heran Jessa yang biasanya sampai di rumah pukul 7 tepat harus menunda kepulangannya.

Meski begitu, Jessa tetap bersyukur sebab Jasmine si pemilik catering memberi uang lembur lumayan banyak.

Sebelum pulang, Jessa menyempatkan diri mampir ke minimarket berlogo biru. Stok pembalutnya habis, Jessa merasakan tamu bulanannya akan datang dalam waktu dekat. Belakangan ini ia gemar menyantap makanan bercitra rasa pedas.

Jessamine berkeliling untuk mencari pembalut bersayap yang biasanya ia gunakan, tak lupa dirinya mengambil obat pereda nyeri haid. Sekedar berjaga - jaga jika nyeri yang menyakitkan itu datang sewaktu - waktu.

Setelah kebutuhan pentingnya terpenuhi, Jessa melangkah menuju jajaran snack. Iris matanya berbinar ketika ia tak sengaja menangkap sebungkus kripik kentang dengan varian rasa pedas.

Tangan Jessa bergerak untuk meraih bungkus berwarna merah itu, namun tiba - tiba...

Tap....

Dalam hitungan kurang dari 5 detik, aliran listrik di minimarket padam.

Jessamine mengedarkan pandangannya, semuanya terlihat gelap. Tak ada secercah cahaya pun, cewek itu meraba tasnya.

Sial!

Handphonenya ketinggalan di rumah sebab ia charger sepulang sekolah tadi.

🍂🍂🍂🍂

Jessa meraba - raba sekitarnya, ia berdecak kesal begitu keranjang yang dicarinya tak kunjung ia temukan. Cewek itu melangkah maju sambil meraba - raba sekitarnya.

Di detik kemudian, tiba - tiba ia menabrak benda yang lumayan keras.

Bruk...

Terdengar suara bedebum di lantai, Jessamine merasa jika ia sedang menduduki sesuatu.

Bersamaan dengan itu listrik menyala, suasana minimarket yang gelap gulita kini berubah menjadi terang. Dugaan Jessa benar, ia jatuh dan menduduki paha si pemilik jeans robek itu.

Perlahan Jessa mendongakkan kepalanya, jantungnya seakan mau copot saat matanya tak sengaja menatap wajah si cowok.

Cowok?

Iya, cowok!

Jessa buru - buru bangkit dari posisi memalukannya. Perasaannya bercampur antara terkejut, bingung, kesal, dan malu.

Possessive Jake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang