Happy reading 🤍
✨✨✨✨
Jessamine menyandarkan tubuh lelahnya di kursi, gadis itu mengipasi wajahnya dengan kardus bekas air mineral.
Badannya terasa pegal sebab ia membantu pekerjaan disana.
Meskipun ia berstatus sebagai keponakan 'orang paling kaya' di desa, Jessa enggan berpangku tangan. Ia melangkah kesana - kemari untuk membantu warga yang membutuhkan bantuannya.
Jessa tersenyum tipis saat melihat budhenya yang asyik mengobrol dengan kerabatnya yang lain. Sang raja dan ratu sehari sibuk berfoto dengan para sepupu.
Kenyataannya, kehadiran Jessa beserta ibu dan kakaknya tak terlalu dianggap penting disini. Buktinya sang ibu lebih sibuk di dapur belakang dari pada berada di keriuhan pesta.
Sejak awal pakde mempersunting budhenya, wanita itu sudah menunjukkan gelagat tak suka pada keluarga suaminya. Ibunya pun turut menjadi objek ketidak sukaan budenya.
Rasa tak suka Morena bertambah saat sang ibu menikah dengan bapaknya, bahkan perempuan itu sempat menentang hubungan ibu dan bapaknya hanya karena Jamila menikah dengan orang miskin.
Jessa merasakan getaran dari ponsel yang ada di pangkuannya. Tanpa Jessa sadari, sudut bibirnya terangkat.
Di detik berikutnya Jessa menggeser tombol hijau.
Di lain tempat, Jake terperangah melihat penampilan sang kekasih hati.
Wajah polos Jessamine yang setiap hari dilapisi bedak tipis dan lipbalm kini berhiaskan make up natural.
Rambutnya yang biasanya hanya diikat kucir kuda kini disanggul modern, menampilkan leher jenjang kekasihnya. Lengkap dengan beberapa aksesori rambut untuk menunjang kecantikannya.
"Cantik banget pacar akuu, yang kondangan beneran sepupu kamu kan? Bukan kamu yang diam - diam nikah sama cowok lain?"
Jessa memutar bola matanya malas, "kamu jangan ngadi - ngadi deh!"
"Habisnya kamu cantik banget, sampai pangling akunya. Takutnya kamu ketuker sama sepupu kamu, gara - gara pengantinnya kalah cantik sama pacarku," puji Jake disertai senyum menawannya. Jake menyangga pipi kirinya dengan sebelah tangan.
Jessamine memalingkan wajahnya, pipinya bersemu merah.
"Dasar gombal!" cibir Jessa tanpa mau melihat lawan bicaranya.
"Dipuji pacar, malah di bilang gombal. Btw, penghulunya masih ada disana gak?" tanya Jake.
"Udah pulang Jake, orangnya mau nikahin pengantin di desa sebelah. Emangnya kenapa?" jawab Jessamine.
"Kalau orangnya disuruh datang lagi, mau gak? Ngelihat bidadari cantik kayak gini bawaannya pengen ngondangin kamu aja," goda Jake disertai senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya.
"Gak usah macam - macam!" sentak Jessa galak, padahal gadis itu mati - matian menahan diri agar tidak baper dengan ungkapan sang pacar.
Jake memanyunkan bibirnya, "macam - macam apanya sih yang? Orang satu macam doang, nikahin kamu."
Jessa berdeham, "kok kamu bisa vidcall aku? Bukannya sekarang masih jam pelajaran?"
"Jamkos sayang, makanya gue video call pacar gue. Kangen soalnya," gombalnya.
"Kemarin kan udah ketemu," ucap Jessa.
"Kurang babe, baru ketemu dua hari lo nya udah minggat aja," keluh Jake sambil menekuk mukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Jake ✔
Teen FictionPLAGIATOR DILARANG MENDEKAT! 18++ Kata orang - orang, jodoh adalah cerminan diri sendiri. Namun mengapa hal itu tak berlaku pada Jessamine? ••••••••••••••••••••• START : 20 Juli 2023 END : 17 Februari 2024 Pict by Pinterest Edited by Gar