Happy reading guys 🤍
🍂🍂🍂🍂
Di koridor rumah sakit ber cat putih itu, nampak seorang pria dengan balutan pakaian formal melangkahkan kakinya tergesa - gesa.
30 menit yang lalu ia mendapat kabar jika Jake pingsan di lokasi syuting, cowok itu dibawa ke rumah sakit terdekat.
Beruntung saja mereka ada di kota yang sama sebab Justin ada urusan bisnis disini, jadi ia bisa memastikan keadaan putranya sendiri.
Justin membaca setiap nomor yang tertempel di dinding. Begitu ia menemukan papan bertuliskan "ruang mawar no 13", Justin melangkah masuk.
Pemandangan pertama yang dapat ia lihat adalah Jake yang bersandar memainkan ponselnya, sebelah tangan cowok itu terpasang infus.
Sementara sosok Xerra dan Jerome yang menungguinya tertidur dalam posisi duduk.
"Dad?" beo cowok bersurai merah itu keheranan.
Justin melangkah mendekati putranya. "Tadi kamu pingsan? Kok sekarang main hp?"
Justin jadi meragukan isi telpon Xerra. Kata wanita itu, Jake terlihat lemas dan pucat sejak pagi.
Namun yang ia temukan berbalik dengan penjelasan Xerra, putranya terlihat baik - baik saja. Wajahnya memang sedikit pucat.
"Kamu gak pura - pura pingsan kan biar syuting cepat kelar?" tanya Justin lagi.
Jake memutar bola matanya malas. "Aku pingsan beneran dad, tapi yang namanya pingsan pasti bangun. Wajar lah kalau sekarang main hp, kalau gak bangun namanya mati."
Justin mendelik, "hus! Mulutmu!"
Tangannya gatal ingin mengucir mulut anaknya. Justin duduk di sisi ranjang, "kamu sakit apa? Kenapa bisa pingsan?"
Jake hendak menjawab, namun suaranya ia telan kembali begitu ia menangkap kehadiran seorang dokter muda.
"Masnya sudah bangun?" tanya pria itu ramah.
"Dokter yang menangani anak saya?" tanya Justin.
Jake mendengus kasar, bahasa daddynya itu loh. Dikira ia sakit keras apa?
"Iya pak."
"Bagaimana kondisi anak saya?" tanya Justin on point.
"Pasien hanya mengalami kelelahan dan kurang cairan tubuh, tidak ada penyakit serius yang perlu dikhawatirkan. Namun saya ingin memastikan satu hal setelah pasien bangun. Boleh saya bertanya langsung, mas-"
"Jackson," jawab Jake datar.
"Apa mas Jackson sudah menikah?" tanya sang dokter.
"Sudah, mau jalan dua bulan."
Dokter itu menghela napas lega. "Sebelumnya saya punya dugaan sementara, belum diagnosa yang pasti. Sepertinya mual yang dialami mas Jackson bukan masuk angin biasa, namun sindrom hamil simpatik yang kerap dialami calon ayah di awal kehamilan. Untuk memastikan lebih lanjut, lebih baik mas Jackson ajak istrinya periksa ke dokter kandungan."
"Istri saya hamil dok?" tanya Jake tak percaya.
Dokter muda itu mengangguk, "iya mas, selamat atas kehamilan istrinya."
Jake masih terbengong dengan ekspresi bodohnya, lain dengan jantungnya yang berdebar keras.
Benarkah kalau ia akan menjadi ayah di usia muda?
🍂🍂🍂🍂
Esoknya...
Jessamine menatap jalanan di depannya dengan tatapan gusar, kedua tangannya saling meremas. Pikirannya tengah kalut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Jake ✔
Teen FictionPLAGIATOR DILARANG MENDEKAT! 18++ Kata orang - orang, jodoh adalah cerminan diri sendiri. Namun mengapa hal itu tak berlaku pada Jessamine? ••••••••••••••••••••• START : 20 Juli 2023 END : 17 Februari 2024 Pict by Pinterest Edited by Gar