46. Berakhir

256 33 3
                                    

Happy reading guys 🤍

🍂🍂🍂🍂🍂

"Oekk.. oekk.. oekk.." Suara tangisan bayi menggema memenuhi ruangan ber cat biru muda itu.

"Dedek ganteng, udah dong nangisnya. Nanti gantengnya ilang loh."

"Cup.. cup.. cup.."

"Eh Reiki, lihat dinding kamar kamu. Ada biawaknya!"

Sontak Jena menoyor kepala Jeslyn. "Goblok lo! Mana ada biawak masuk kesini?"

"Hush! Ada anak kecil, jangan kasar ngomongnya!"
Jannah menengahi perdebatan kedua gadis itu.

Lima sekawan itu berada di rumah Jihan atas permintaan si tuan rumah.

"Rei sayang, gantengnya kakak kenapa? Jangan nangis dong, kamu mau apa? Coba bilang ke kakak?"

Jihan menggaruk tengkuknya tak gatal. Jihan terbiasa akan status anak tunggal, melihat adiknya menangis seperti sekarang membuatnya kelimpungan.

Masalahnya, Jihan sendiri tak terlalu dekat dengan anak kecil. Bukan berarti Jihan tidak suka anak kecil ya, terlebih itu adiknya sendiri.

Bayi kecil dengan pipi gembul itu masih betah menangis, bahkan suara tangisannya bertambah keras.

"Rei kenapa?" tanya Jessa, gadis dengan overall jeans itu baru keluar dari kamar mandi.

"Gak tahu, sebelumnya dedek masih tidur. Tiba - tiba kebangun terus nangis," adu Jeslyn.

"Sa, gue harus gimana? Masa iya gue telpon mami dan papi biar cepet balik?" tanya Jihan khawatir.

Jessa menghela napas, "jangan dulu, gue mau cek popoknya."

Jessa melangkah mendekati box bayi berwarna putih. Nampak baby Reiki masih betah dengan tangisannya, tangan Jessa meraba popok bayi itu.

"Babynya pup. Han, diapers sama tisu basahnya ditaruh dimana?" tanya Jessa.

"Bentar, gue cariin dulu."

"Sekalian sama tisu keringnya juga ya Han!"

"Siap bu bos!"

Begitu semua keperluan Reiki terpenuhi, dengan sigap Jessa membersihkan pup baby Reiki.

Setelah itu Jessa memasangkan diapers baru untuk baby Reiki. Bayi kecil itu masih merengek.

"Kayaknya Rei haus, ada persediaan ASI di kulkas gak Han?" tanya Jessa seraya menepuk - nepuk pantat Reiki.

Jihan meringis. "Ada kok, tapi gue gak tahu cara panasinnya."

"Ya udah, biar gue bantu," tawar Jannah. Kedua gadis itu pergi meninggalkan kamar.

Tak lama kemudian Jihan kembali dengan sebotol susu di genggamannya. Jessamine memberi botol susu itu pada Reiki, bayi tampan itu langsung meminumnya dengan rakus.

Menit - menit berlalu, akhirnya Reiki tertidur dalam gendongan Jessa. Jessamine meletakkan Reiki dengan hati - hati di box bayinya.

"Lo udah cocok jadi ibu, tinggal cari sosok ayah sama buatnya aja nih," goda Jeslyn.

Jessa memasang tampang datarnya, "apaan coba!"

"Di bilangin juga! Kok lo udah pinter gendong adek gue, latihan dimana lo? Sering latihan juga sama kak Jake?"

Sontak Jeslyn menyikut lengan Jihan, "udah mantan!"

"Emangnya mantan gak boleh balikan?"

"Gak! Jessamine diserve better, kayak gak ada cowok lain aja selain si onoh!"

Possessive Jake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang