56. Perkara Red Hair

319 31 3
                                    

Happy reading guys 🤍

🍂🍂🍂🍂

Hari - hari berlalu dengan cepat, tak terasa Jake dan Jessa menjalani pernikahan mereka selama dua bulan.

Semuanya berjalan normal layaknya suami istri pada umumnya. Sepasang suami istri itu tinggal di apartement Jake, itu pun atas dasar keinginan Jake.

Setiap hari keduanya pergi ke sekolah bersama, dan di hari - hari tertentu Jake disibukkan dengan pekerjaannya sebagai public figure. Entah itu jadwal manggung bersama grup atau jadwal individu per member.

Sementara itu Jessa menjalankan perannya sebagai istri, kegiatan yang ia lakukan tak banyak.

Sebab Jake melarangnya melakukan kegiatan rumah tangga, cowok itu sudah menyewa orang untuk membersihkan rumahnya. Jessa cukup memasak dan mencuci dalaman cowok itu, sebab untuk pakaian sehari - hari Jake memakai jasa laundry.

Dan ketika Jessa bosan, ia bebas pergi kemana pun yang ia suka. Dengan syarat harus izin dan tidak ada cowok lain yang ikut kegiatan hang outnya.

Kini kedua sejoli itu berjalan mengelilingi supermarket. Besok, pukul 9 pagi Jake dan member Mask Boys lainnya akan terbang ke luar kota untuk syuting MV comeback mereka yang dirilis akhir bulan depan. Mau tak mau, Jake harus meninggalkan istrinya selama 5 hari.

Jessa meraih minyak kayu putih dan memasukkan benda mini itu ke keranjang. Diliriknya sosok suami yang berdiri di sampingnya.

Walaupun outfit yang dikenakan Jake terbilang sederhana, cowok itu tetap terlihat tampan.

Malam ini Jake mengenakan hoodie warna putih yang ia padu padankan dengan ripped jeans berwarna biru pudar. Lengkap dengan masker warna hitam dan topi berwarna senada yang menutupi surai merahnya.

Melihat rambut merah milik suaminya, sontak Jessa tertawa saat ia mengingat drama yang diciptakan Jake kemarin.

FLASHBACK

"Gue gak mau pakek warna merah, gue ogah ketiban sial lagi!" tolak Jake saat seorang pegawai salon mendekatinya.

"Tapi Jackson, ini demi kepentingan comeback grup loh," bujuk pegawai pria itu.

"Kalau gue gak mau ya gak mau! Siapa lo berani maksa - maksa gue, hah?" tolak Jake dengan nada tinggi.

Cowok itu menatap lawan bicaranya tajam. Jake bersendekap di dada, cowok itu masih keras kepala.

Pegawai dengan name tag Ian itu memasang wajah memelas, "please lah Jack, kata pak CEO cuma dibuat syuting MV doang. Setelah itu lo bebas mau ganti warna apa, mau warna - warni juga gak apa - apa. Just a week okay? Lagian kenapa sih sama warna merah? Orang fans lo demen banget lihat lo pakek rambut warna merah-

ARGH!"

Mata Ian membola begitu ia merasakan tarikan kuat pada kerah seragamnya.

"Lo gak ngerti bahasa manusia ya? Perlu gue pukul dulu biar paham?"

"Udah - udah!" ucap Jacob menengahi perdebatan mereka.

Jake melepaskan cengkramannya, cowok itu melangkah gontai menuju pojok ruangan.

Jake duduk menyilangkan kakinya, cowok berkaos hitam itu nampak asyik dengan ponselnya.

"Gimana nih pak ketua?" tanya Ian pada Jacob, Ian memasang wajah gusarnya.

"Bentar, gue mau cari bala bantuan."

Jacob melangkah mendekati teman - temannya, "ada yang punya nomor Jessa?" bisik Jacob.

Possessive Jake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang