48. Miliknya

492 35 12
                                    

Warning! 18++

Cerita ini hanya fiktif belaka! Diharapkan membaca dengan pelan, biar lebih terasa feelnya.

Dan, biar gak ngang - ngong kalian di akhir part 😁 Happy reading guys 🤍

🍂🍂🍂🍂

Jessa membuka pintu rumahnya begitu mobil milik Xabiru sudah tak terlihat oleh pandangannya.

Jessa mengecek lampu di setiap ruangan, jaga - jaga jika ia lupa menyalakan saklarnya.

Tok.. tok.. tok..

Jessa memandang pintu rumahnya. "Apa barang gue ketinggalan di mobil dia ya?" monolog Jessa.

Tok.. tok.. tokk..

Kali ini gedoran pintu terdengar lebih keras dan tidak sabaran. "Bentar! Aku belum tidur kak Biru!" teriak Jessa.

Sebelum pintu rumahnya menjadi korban, lebih baik Jessa segera bergerak.

Tumben sekali Xabiru tidak sabaran? Seperti bukan Xabiru saja..

Ceklek..

Tubuh Jessa menegang begitu iris matanya bertubrukan dengan netra hitam kelam itu.

"Kak Biru?" desisnya dengan nada tajam.

Refleks Jessa memundurkan langkahnya, jantung gadis itu berdentum dengan kencang.

Apa maksud kedatangan dia kemari?

"Ada perlu apa?" tanya Jessa dengan nada setenang mungkin. Meskipun sebenarnya ia bersusah payah menahan lututnya untuk tidak bergetar.

Jake betah menatapnya dalam kebisuan.

"Kalau gak ada yang dibicarain lebih baik pergi," usirnya.

"Dari mana?" tanya Jake dengan tatapan intens.

"Bukan urusan lo."

"Lo pergi sama Xabiru sialan itu kan?"

"Kalau iya, kenap- Hmmptt!"

Jessa membulatkan matanya. Jake sudah gila! Cowok itu mencium dirinya di depan rumah Jessa.

Bagaimana kalau ada tetangganya yang melihat?

Jake mendorong Jessa masuk tanpa melepaskan tautan bibir mereka.

Brakk..

Cowok itu menendang pintu hingga tertutup.

"Aku-kamu sayang," koreksi Jake saat tautan bibir mereka terlepas.

Jake mengusap bibir gadisnya yang membengkak, "dan jangan pergi sama cowok lain, lo masih punya gue."

Jake memajukan wajahnya, namun Jessa mendorong cowok itu menjauh.

Possessive Jake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang