3. Jake dan Dunianya

701 28 1
                                    

WARNING 18++

| Mengandung kata - kata kasar. Dosa tanggung sendiri |

HAPPY READING FOR YOU ALL✨✨

JANGAN LUPA NINGGALIN VOMENT, GUE MAKSA 😡

SORRY FOR TYPO AND HOPE YOU LIKE THIS PART 🤍

_____

Sebuah mobil sport maroon melesat memasuki tempat parkir Thea&Theodore club, sebuah kelab malam ternama di ibu kota.

Di dalam mobil, sosok berhoodie hitam sibuk mencari masker untuk menutupi wajahnya. Tak lupa ia menaikkan tudung hoodienya agar orang - orang tak mudah mengenalinya.

Setelah dirasa penampilannya beres, cowok berusia 19 tahun itu bergegas keluar mobil.

Dengan langkah lebarnya, cowok itu menghampiri dua orang berbadan kekar yang berjaga di depan club.

"Mana kartu member anda? Jika tidak ada, tunjukkan kartu identitas anda agar kami tidak memasukkan anak dibawah umur ke dalam club." perintah pria berpakaian serba hitam itu.

Cowok berhoodie itu menunjukkan kartu berwarna putih itu.

Kedua pria itu kompak berpandangan dan saling mengangguk. "Silahkan masuk tuan," ucapnya penuh hormat.

🍂🍂🍂🍂

Langkah pertamanya disambut oleh bau alkohol dan rokok yang bercampur menjadi satu, baginya ia sudah terbiasa dengan bau ini. Cowok itu terus melangkah menuju lift yang berada di sisi barat.

Beberapa pelanggan club yang melihat kehadirannya menyingkir karena penampilannya yang terbilang aneh.

Sesampainya ia di lift, ditekannya tombol nomer 4. Lantai khusus yang digunakan oleh pelanggan VIP club tersebut.

Ting...

Pintu lift terbuka, cowok itu bergegas mencari ruang dimana sahabat laknatnya berkumpul. Setelah ia menemukan apa yang dicarinya, cowok itu memutar kenop pintu bercat hitam.

Pemandangan pertama yang ia lihat adalah keempat temannya sedang bersandar di sofa berwarna merah.

Cowok itu melepaskan masker dan hoodie hitamnya, menyisakan kaos putih lengan pendek yang membalut tubuh atletisnya.

"Datang juga lo!" ucap Jonathan sambil ber-high five ala cowok. Begitu pun ketiga sahabatnya yang lain.

"Mana Joshua?" tanyanya.

"Anaknya lagi rewel, gue sempat dengar dia debat sama istrinya di telpon." jelas Jerome.

"Jake, cocktail or whisky?" tawar Jacob sambil mengangkat gelasnya.

"Whisky, segelas aja." jawab Jake.

"Pasti bocilnya gak mau ditinggal kali, heran gue lihat Joshua. Sebegitu ngebetnya dia sama Jessica sampai Juna ada diantara keduanya waktu mereka masih remaja. Kadang gue mikir, pernah nyesel gak ya mereka berdua?" ujar Jacob.

"Ya gak lah! Arjuna itu berasal dari benih gue sendiri. Bagi gue, anak bukan sekedar pengikat hubungan agar makin kuat. Anak bisa jadi obat rasa capek fisik maupun batin. Rasanya senang aja gitu ada yang nempelin kita waktu pulang kerja, kadang gemes gue lihat Juna nemplok di kaki gue kayak cicak. Pernah gue gigit pipinya ampe dia nangis, so tebak sendiri kelanjutannya," ucap Joshua yang entah datang dari mana.

Possessive Jake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang