40. Jarak

212 27 0
                                    

Happy reading guys 🤍

🍂🍂🍂🍂

Jessa menelungkupkan kepalanya di meja. Suasana kelas 11 IPA 1 riuh sebab guru Agama mereka berhalangan hadir.

Biasanya guru BK akan datang untuk mengisi kekosongan guru yang absen, sayangnya posisi guru BK sekarang sedang kosong.

Sejak Mask Boys mengungkapkan identitas membernya, Jerome menghilang dari sekolah. Pria itu memutuskan untuk resign.

Selain karena jadwal Mask Boys yang padat, semuanya demi kenyamanan privasi pria berusia 25 tahun itu. Untuk Jake dan Julio tetap bersekolah di SMA Dirgantara.

Sayangnya sejak hari itu, kedua cowok tidak masuk sekolah. Terhitung, hampir 5 hari keduanya tak menampakkan batang hidung mereka.

"Jessa, udah buat PR Fisikanya pak Firman belum?" tanya Jihan.

"He'em," jawab Jessa malas.

"Pinjem dong, gue belum nih," pinta Jihan memelas.

"Ambil aja di tas," jawab Jessa mager. Gadis itu tak ingin beranjak dari posisi nyamannya.

"Sa, gue ikutan nyalin dong!" ucap Ojan.

Jessa mengiyakan, cowok yang memiliki garis keturunan Arab itu bersorak senang.

"Apaan sih si Ojan, ikut - ikutan aja!" desis Jihan tak senang.

Ojan nampak tak peduli, "bodo amat! Pokoknya Jessa udah kasih gue ijin. Wlee!"

Cowok beralis tebal itu memeletkan lidahnya. Dan Jihan membalas Ojan dengan geplakan.

Jessa menguap, mata gadis itu memberat. Badannya terasa lelah sebab ia bekerja part time hingga larut malam.

"Jena, kalau ada guru, tolong bangunin gue ya." pinta Jessa pada teman sebangkunya.

Jena mengacungkan jempol, sebelah tangannya menggenggam ponsel. "Oke!"

🍂🍂🍂🍂

Menit demi menit berlalu, Jessa terusik dari dunia mimpinya begitu ia merasakan ada seseorang menarik hidungnya.

Jessa menepis tangan jahil itu, matanya enggan terbuka.

Tangan jahil itu enggan terdiam, kini Jessa merasakan pipinya ditusuk - tusuk dengan jari.

"Apaan sih Na! Iseng banget deh lo!" protes Jessa tak suka, mata gadis itu terbuka.

Jantung Jessa hampir copot begitu ia mendapati wajah Jake tak berjarak dengannya, refleks Jessa mendorong Jake menjauh.

"Jangan deket - deket," ucap Jessa seraya memalingkan wajahnya.

"Kenapa? Kamu ngambek gara - gara aku ngilang?" tanya Jake.

Jessa memejamkan matanya, gadis bersurai hitam itu berusaha menata hatinya.

Sejak identitas Jackson terbuka, hari - hari Jessa yang damai menghilang. Semua orang yang tahu hubungannya dengan Jake selalu memerhatikannya.

Banyak siswi yang menatapnya tak suka, tak jarang mereka juga menggibahkan Jessa. Bagi mereka, idol sekelas Jackson tak pantas untuknya.

Beberapa siswi terang - terangan sinis kepadanya, gerak - gerik Jessa diawasi oleh mereka. Dan Jessa benar - benar tak nyaman.

"Gak tuh! Jangan kepedean," jawab Jessa ketus.

Persetan dengan rasa sukanya pada Jake, Jessa ingin hubungan mereka berakhir. Jessa rindu hari - harinya yang dulu.

Possessive Jake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang