51. Cemburu

378 36 2
                                    

Happy reading guys 🤍

🍂🍂🍂🍂

Jam di nakas menunjukkan pukul 6 sore. Jessamine menatap pakaiannya yang dikemas rapi di koper.

Status lajangnya telah berubah sekejap menjadi istri orang, mau tak mau ia harus mengikuti kemana pun suaminya pergi. Begitulah yang ibunya katakan beberapa hari yang lalu.

Pandangan gadis itu beralih pada sekeliling kamarnya, mulai dari tembok bercat putih beserta meja belajar kesayangannya. Jessa menghela napas panjang, berat rasanya untuk meninggalkan rumahnya.

Rencananya, setelah ini Jessa akan tinggal berdua saja di apartement Jake.

Awalnya ibu mertuanya tak setuju, namun Jake beserta ayahnya berhasil meyakinkan sang ibu mertua jika mereka butuh waktu berdua.

Dengan berat hati, akhirnya Jennie setuju. Wanita itu mengajukan syarat jika Jake dan Jessa harus sering berkunjung, paling tidak seminggu sekali.

Kriett...

Terdengar suara pintu terbuka. "Kamu udah selesai beres - beres?" tanya Jake ketika muncul dari balik pintu.

Cowok itu mengenakan crewneck warna putih yang dipadu padankan ripped jeans warna hitam, rambut hitamnya masih setengah basah. Jessa mengangguk lemas.

Perlahan, Jake berjalan mendekati istrinya. Jake tahu jika Jessa berat hati berpisah dengan rumah beserta keluarganya. Namun Jake tak memiliki pilihan.

Tinggal di lingkungan sang istri tanpa penjagaan sangat beresiko untuk mereka berdua.

Cepat atau lambat publik akan tahu akan pernikahannya. Sebelum hal itu terjadi, alangkah baiknya Jake meminimalisir resiko yang ada.

Tangan kanan Jake meraih pipi tembam istrinya, dielusnya pipi Jessa pelan. "Mau nginep di rumah kamu sehari lagi?" tawar Jake.

Jessa menggeleng lesu, "gak mau, takutnya aku makin gak pengen pergi."

Jake menatap istrinya lamat - lamat. "Jadi, mau berangkat sekarang?"

Jessa hanya menjawab dengan anggukan.

🍂🍂🍂🍂

Jessa keluar dari kamarnya dengan tak semangat, di belakangnya ada Jake yang menggeret koper milik istri tercinta.

Jamila dan Juandra sudah menunggu mereka di ruang tamu. Keduanya berpamitan kepada keluarga Jessa. Jessamine menghambur memeluk ibunya.

"Kamu tetep putri ibu, kamu bisa datang kapan aja kalau kangen sama rumah."

Jessa tak menjawab, gadis itu semakin mengeratkan pelukannya.

"Jangan lupa sama nasehat ibu ya? Jake suami kamu, gimana pun kamu harus jadi makmum suamimu selagi Jake berada di jalan yang benar. Layani suami kamu dengan sepenuh hati, baik kebutuhan fisik maupun batin. Kalau ada masalah diomongin baik - baik," Jamila melontarkan segudang nasehat kepada putrinya.

"Jake, ibu titip Jessa ke kamu ya. Kalau anak ibu ada salah, tolong tegur dia secara halus. Kalau suatu saat kalian merasa tidak ada kecocokan, kembalikan putri ibu secara baik - baik."

"Iya ibu," jawab Jake menyanggupi.

Tanpa disuruh pun, ia akan menjaga istrinya dengan baik. Tapi untuk mengembalikan Jessa, jangan harap hal itu akan terjadi.

"Gue gak mau banyak omong. Kalau suatu hari lo berani nyakitin Jessa, jangan harap lo bisa ketemu adek gue lagi," ancam Juandra.

Cowok berkaos hitam itu menatap Jake penuh kebencian.

Possessive Jake ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang