Coming Out

362 27 1
                                    

"Oh My God..." Amber mendadak menjatuhkan seluruh barang bawaannya setelah tanpa sengaja melihat pemandangan sangat menakjubkan saat ia baru saja masuk ke ruang tamu Apartemennya.

Disana Sang Kakak Bright Vachirawit sedang asik mencumbui seorang pria, no no... Amber bukan terkejut karena Bright bermesraan dengan mahluk satu gender, Am sangat tahu apa pilihan hidup kakaknya, ia hanya merasa sangat tertikam sebab pria yang dicumbu mesra Bright adalah seorang Metawin Opas, pria dalam bentuk khayal yang menjadi tipenya sekali.

Sementara Bright harus terpaksa berhenti beradegan mesra dengan Win setelah sebuah sikutan mampir dengan cantik ke perutnya. Win tiba-tiba saja menjaga jarak saat melihat Amber masuk dan mematung dengan ekspresi terkejut, ia juga sama kagetnya dengan kedatangan Amber.

"Nong... Bukankah kau masih harus bekerja sampai lusa?" Bright membuka suara untuk memecah kesunyian.

"Kau sedang melakukan apa di Apartemenku Phi B?" Amber bertanya masih dalam posisi mematung, karena ia belum bisa menggerakan kakinya.

"Apartemen Amber? Really Bri?" Win memutar kepalanya menghadap Bright dengan raut wajah kesal setelah mendengar pernyataan Amber.

Bright menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena sudah tertangkap basah. Jadi begini cerita sebenarnya....

Malam setelah kejutan mereka, Bright sudah kehilangan kendali untuk menahan semua hasrat liarnya pada Win, dan tempat terdekat yang bisa mereka pakai adalah Apartemen Amber yang ia tinggali sementara di Bangkok.

Sehari sebelum malam kejutan itu, Amber memberi tahu jika adiknya akan melakukan pekerjaan di luar kota tepatnya di Hat Yai selama beberapa hari, dan menurut Bright tak masalah jika membawa Win masuk karena si pemilik sedang tidak ada. Tetapi takdir berkata lain, Amber muncul secara tiba-tiba disaat yang tidak tepat juga.

Permasalahannya sekarang adalah, setelah Sang Adik melihat betapa nafsu dirinya pada Win, tak mungkin Bright memperkenalkan Win sebagai teman biasa. Amber pasti tak akan percaya, karena Bright bukan tipe pria bajingan yang suka bermesraan dengan sembarang orang jika tak memiliki status apapun. Dan kegalauannya sekarang adalah, apakah Win bersedia diperkenalkan sebagai seorang kekasih, karena mereka belum membahas apapun sampai sejauh ini.

"Nong maaf aku membawa...." Kalimat Bright terhenti karena ia bimbang harus berkata jujur atau tidak.

"Hai... Maaf karena kehadiranku membuat sedikit kegaduhan di tempatmu" Win berbicara sembari berjalan ke arah Amber yang belum beranjak juga dari tempat semula "Aku Metawin... Kekasih Phimu" Ucap Win dengan lancar.

Kepala Bright mendadak kosong tetapi hatinya begitu sejuk saat Win justru memperkenalkan dirinya sendiri sebagai seorang kekasih untuk Bright. Hal yang selama ini ia takutkan jika Win akan menolak publikasi meski itu ke keluarganya sendiri.

"Kenapa harus dia Phi B...?"

Win seketika kaku mendengar respon Amber. Sudahkah ia ditolak pada pertemuan pertama dengan salah satu keluarga dari kekasihnya? Apa karena mereka satu gender? Sial... Win bahkan tak pernah bertanya bagaimana penerimaan keluarga Bright dengan hubungan ini.

"Memang kenapa kalau dia?" Bright langsung berdiri mendekati Win dan seketika berhadapan dengan Sang Adik "Kau sudah tahu ke mana arah pilihanku kan? Apa kau juga sama seperti ayah dahulu yang pernah mengganggap aku adalah manusia tercela?"

Wait... Wait... Jadi selama ini pilihan Bright tak direstui oleh keluarganya terutama ayahnya sendiri, dan sekarang Amber juga... Oh Shit! Win semakin tertohok.

"Terserah kau ingin berkencan dengan siapapun, tetapi kenapa harus Metawin Opas?" Seru Amber.

"Memang kenapa kalau Win?" Bright semakin sengit.

Kalau Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang