Meet For No Reason

458 38 4
                                    

"Metawiinnnnn...." Teriak Aldric setelah kesabarannya habis karena kesulitan membangunkan Win berkali-kali dengan cara manusiawi. Pria itu bahkan sama sekali tak juga muncul dari kamar tidurnya setelah 15 menit Aldric terus- menerus menggedor pintu kamarnya.

Aldric begitu frustasi dengan cara tidur Win yang tak tahu aturan jika sedang libur. Pria itu benar-benar melupakan penerbangannya siang ini, sudah pukul sepuluh pagi dan mereka harus segera menuju bandara untuk mengejar pesawat dua jam lagi. Aldric menarik rambutnya karena merasa amat kesal, ia bingung harus melakukan apa, tak mungkin dirinya mendobrak pintu kamar Win walaupun ia mampu, itu karena Win pasti akan langsung menembaknya jika dirinya berani berbuat sesuatu yang menjadi rules terkuat ketika memasuki kediaman Sang Violinist. Tidak boleh mendekati kamar apapun yang terjadi tanpa seizin mahluk pemiliknya. Cih!

Tanpa putus asa Aldric terus saja menggedor pintu kediaman si pemilik, mencoba peruntungannya lagi berharap Win muncul dengan kondisi yang sudah sangat siap untuk pergi, sehingga mereka tidak perlu lagi mengulur waktu yang akan membuat mereka tertinggal pesawat.

"Kau sedang apa di depan kamarku?"

Aldric segera memutar tubuhnya saat mendengar teguran dari seseorang.

"Kau bedebah, kenapa kau muncul dibelakangku? Bukankah kau masih tidur di dalam?" Ucap Aldric kesal sembari meneliti penampilan Win yang sudah rapih.

"Aku tidak akan lupa dengan jadwalku hari ini"

"Kau darimana saja? Aku hampir menjadi fosil menunggumu membuka pintu"

"Dari garasi, mengambil ponselku yang tertinggal di mobil" Win mengangkat tangannya yang menggenggam ponsel.

Aldric bernafas lega, mereka hanya tinggal berangkat menuju bandara dan memulai untuk melakukan perjalanan panjang mereka "Cepat kita berangkat, kita akan banyak menghabiskan waktu di udara, kenapa juga kau memilih penerbangan yang banyak sekali transit" Gerutu Aldric.

***

Bright berjalan santai menuju private lounge bandara yang telah disediakan untuk penumpang first class seperti dirinya. Hari ini ia memutuskan untuk terbang sendiri ke Bangkok, melakukan survei tempat dimana ia akan menjalankan syuting untuk project selanjutnya. Selain karena tempatnya cocok, mereka juga akan bekerja sama dengan beberapa pihak dari negara tersebut. Saat tahu ia harus pulang ke Bangkok, sesungguhnya itu adalah keputusan yang sedikit sentimental. Bright lahir dan besar di Bangkok tetapi ia lebih banyak menghabiskan hidupnya di Korea dan Vienna bersama pria itu.

Baru tiga puluh menit ia duduk santai di dalam private lounge, tetapi panggilan untuk segera masuk ke dalam pesawat telah terdengar beberapa kali. Dengan langkah setengah malas Bright segera menuju gate tempat ia harus masuk ke dalam pesawat dan terbang menuju Bangkok. Ia sudah berencana untuk tidur selama perjalanan, karena malam tadi semua kru dan pemain mengadakan farewell party setelah syuting benar-benar berakhir. Untung saja ia tidak sampai mabuk, akan menjadi bencana jika dirinya minum sampai tak sadarkan diri, bisa dipastikan Bright membatalkan penerbangannya hari ini.

"Silahkan Tuan" Ucap seorang pramugari yang mengarahkan kemana dirinya harus duduk "Apa anda ingin meminum sesuatu?"

"Berikan aku mineral water dengan es batu" Tukas Bright sembari duduk dan menyamankan posisinya.

Pramugari yang mengantarnya segera undur diri untuk mengambil apa yang ia inginkan. Bright sudah terlalu sering berpergian dengan pesawat kemanapun, tetapi Bangkok adalah destinasi yang hampir tidak pernah ia singgahi setelah dirinya memutuskan untuk meninggalkan kota itu dan mengadu nasib di tempat lain.

Awalnya ia memilih mengikuti pria itu dan tinggal bersama, Bright menekuni bidang fotografi untuk membiayai hidupnya selama tinggal disana, sementara pria itu mengembangkan karir sebagai seorang violinist.
Semua terasa amat baik, saling mencintai adalah kunci kebersamaan mereka selama bertahun-tahun, ia dan pria itu begitu menikmati Vienna dan menganggap bahwa kota itu adalah tempat paling indah diseluruh dunia.

Kalau Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang