Kalau Cinta?

Siem Reap Magic's Lights

Bright bergidik ngeri melihat Win bersemangat sekali mencoba banyak makanan ekstrim yang berada di kawasan street food dekat dengan pintu masuk Angkor Wat. Baru saja mereka sampai, Win langsung berlari ke arah satu stand makanan dimana penjual Tarantula goreng sedang menyiapkan dagangannya di etalase.

Tanpa berpikir panjang apakah memakan Tarantula tak memiliki efek samping apapun, Win nekad membeli dan sekarang dengan wajah bahagia, kekasihnya itu sedang mengunyah Tarantula tanpa beban.

"Lumayan juga rasanya, kau ingin mencoba?" Tanya Win pada Bright sembari menunjukan jajanan di depan wajah prianya.

Bright menelan ludah kasar dan bulu kuduknya langsung berdiri tegak saat melihat binatang hitam itu berada di dalam plastik putih. Ia tidak bisa membayangkan jika harus mengisi perutnya dengan monster kecil memasukan ke dalam mulut, mengunyahnya kemudian menelan dan mahluk itu bergerak ke dalam tubuhnya melalui tenggorakan.

Seketika Bright memejamkan mata dan memutar tubuhnya membelakangi Win, ia tak ingin mencoba makanan apapun yang terlihat sangat menakutkan.

"Beybi..." Panggil Win dengan nada manja "Don't you wanna try?" Tawar Win lagi sembari terkekeh kecil, karena sebenarnya ia tahu jika saat ini kekasihnya sedang menahan mati-matian rasa takutnya.

"Bisakah kita mencari makanan yang normal-normal saja?" Bisik Bright masih tak berani membuka mata sempurna, karena ia benar-benar takut ketika melihat mahluk-mahluk hitam itu berada di dalam plastik sudah tak berdaya dan Win bahkan memakannya dengan santai.

"Coba dulu, setelahnya baru boleh memberikan komentar" Win tak gentar menggoda Bright, ketakutan bercampur geli adalah kesenangan yang hanya bisa ia nikmati sendiri.

Bright lebih sering bersikap cool, tetapi cukup bersahabat jika di depan teman-temannya, meskipun untuk orang yang baru ia kenal, Bright kurang bisa berbasa-basi. But wait...! Lantas apa yang dilakukan pria itu dulu ketika berdiri di depan ruang musik saat Win sedang berseteru dengan juniornya?

Bukankah tindakan Bright bisa disebut lancang karena menguping pembicaraan seseorang yang masih asing? Belum lagi komentar Bright yang terkesan ikut campur dalam masalahnya dengan Sang Junior, tetapi setelah mereka resmi bersama, yang Win rasakan Bright menjadi acuh tak acuh pada orang lain.

Tentu saja perubahan sikap Bright menjadi bahan pembicaraan di seluruh penjuru sekolah, bagaimana tidak, siswa teladan yang dikenal sangat berbudi pekerti luhur mendadak bertransformasi menjadi seseorang yang tak tersentuh. Alasan yang pernah Win tanyakan pada kekasihnya itu, hanya mendapat jawaban jika Bright sudah berada di kelas 3 dan ingin lebih fokus pada dirinya sendiri juga hubungan mereka. Aneh sekali bukan!.

"Open your eyes Beyb..." Win memberi titah pada si penakut.

Oh ayolah... Yang saat ini sedang ia pegang hanya Tarantula kecil yang sudah difried kering dan rasanya sungguh diluar ekspektasi. Kalian tahu bagaimana cita rasa udang goreng krispy? Nah seperti itulah rasa Tarantula goreng, hanya saja sedikit lebih pahit.

"Hell no... Please Win, singkirkan mahluk mengerikan itu dari depan wajahku, kalau sampai aku pingsan, kau sendiri yang akan kerepotan" Mohon Bright.

Win diam seribu bahasa, ia bahkan tak mengeluarkan suara sama sekali. Win tahu mengenai phobia Bright dengan semua jenis serangga. Si pria Alfa itu akan berubah seketika menjadi sosok penakut, bahkan ketika serangga yang dilihatnya berjarak ribuan kilometer.

"Sayang..."Bright mulai panik karena Win tak memberikan reaksi apapun. Dan dengan berat hati, Bright mengumpulkan kekuatan untuk sedikit demi sedikit membuka kedua matanya.

Jika harus memilih, lebih baik ia dikerumuni oleh banyak sadako yang keluar dari dalam sumur saja daripada harus melihat mahluk sangat kecil yang kakinya berbulu.