Disheveled

180 14 2
                                    

"Saya sudah berbicara dengan Win soal menjadi Sutradaranya untuk music video baru pria itu, Win setuju tetapi sepertinya ia meminta waktu untuk memikirkan keinginannya soal konsep apa yang cocok, saya rasa itu lebih baik karena biasanya music video juga sesuatu yang sangat sakral bagi musisi, saya akan menunggu kesiapannya seberapa lama pun waktu yang ia butuh"

Bright mulai menjelaskan situasinya pada Maggie Thompson mengapa sampai sekarang ia belum memberikan update terbaru apapun soal kerja samanya dengan Win.

Satu jam lalu, ketika baru saja ia dan Win sampai di hotel Bangkok setelah melakukan perjalanan panjang lagi dari Pnomh Penh, Maggie menghubunginya karena ingin mengajak Bright melakukan zoom meeting untuk membicarakan perkembangan pertemuannya dengan Win dan Aldric. Bright langsung menyetujui walau tubuhnya terasa lelah karena hal itu juga termasuk tanggung jawab kerjanya yang sudah ia sepakati.

Bright memberitahu Win untuk meminta waktu sejenak, dan menyuruh kekasihnya itu membersihkan diri dulu sebelum naik ke ranjang dan beristirahat. Win memang harus diingatkan karena biasanya ketika tubuh kekasihnya itu lelah, Win suka malas mandi dan langsung saja tertidur. Bright tak suka dengan kebiasaan itu, menurutnya kegiatan diluar apalagi sehabis melakukan perjalanan, pasti membawa banyak bakteri dan karena itu harus bersih-bersih terlebih dahulu.

Dan sekarang Win sudah terlihat sangat segar dengan rambut setengah basah, menggunakan piyama putih motif pisang, duduk dengan santai diujung kasur sembari mengeringkan rambut, dan matanya menatap lurus ke arah Bright yang sedang duduk di meja kerja untuk melakukan zoom meeting dengan Maggie.

"Apa Bri tak memiliki project lain? Kalau kau sibuk, lantas bagaimana dengan kerja sama dengan Label kami?"

What! She called my boyfie Bri, bukan Bright atau Tuan Bright atau panggilan formal seperti Mr. Vachirawit? Holly Molly Fucking Woman! Win bersumpah serapah dalam hatinya saat mendengar jelas panggilan yang terdengar sangat akrab sekali...

Cihh... Memangnya kau siapa, berani sekali hanya menggunakan nama kecil ketika memanggil prianya.

"Ehmm... Saya ada beberapa jadwal pekerjaan baru, tetapi semuanya masih bisa diatur, jangan khawatir Nona Thompson, saya tidak akan mundur dari project ini" Tidak mungkin Bright menyia-nyiakan kesempatan bekerja bersama dengan kekasihnya kan.

Bright sedikit mencuri pandang ke arah Win dan ternyata kekasihnya itu sedang menatap dirinya juga.
Bright tiba-tiba saja merona dan tersenyum singkat saat Win memberinya satu kedipan mata dengan gestur penuh goda. Dan apa yang dilakukan Bright tak luput dari perhatian lawan bicaranya di seberang sana.

"Bri ternyata bisa tersenyum sangat manis ya, aku suka melihat wajah Bri seperti itu"

Wajah Bright mendadak berubah kembali serius. Ia tak menyangka jika senyuman untuk Win justru sampai terlihat oleh lawan bicaranya. Bright bahkan sedikit menurunkan layar laptopnya tadi tetapi ternyata masih saja bisa diperhatikan.

"Ah... Saya tadi sedang melihat sesuatu yang lucu jadi sedikit senang" Ucap Bright kembali kaku.

"Se... Di... Kit...?" Win berbicara tetapi hanya menggerakan bibirnya tanpa bersuara.

Bright tentu memperhatikan gerakan bibir Win dan langsung merubah wajahnya untuk meminta maaf, Bright tak tahu harus berkata apalagi setelah terpergok sedang tersenyum oleh Nona Thompson. Tidak mungkin kan ia berkata jujur jika saat ini sumber dari senyumnya adalah artis mereka sendiri, Bright bisa dianggap tidak profesional walaupun mereka tak pernah tahu story antara dirinya dan Win.

"Saya akan memberi perkembangan setelah Win sudah bisa diajak bicara soal pekerjaan, yang saya tahu dari Managernya jika Win sekarang sedang berlibur setelah lama tak melakukan itu" Jelas Bright.

Kalau Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang