Tian selalu memperhatikan jalannya syuting yang dilakukan oleh Win dengan senyum sempurna. Hari ini, ia benar-benar mewujudkan permintaan kesayangannya itu untuk tak melakukan pekerjaan apapun dan hanya boleh menemani Win kemanapun yang dikehendaki. Tian tentu saja tidak merasa keberatan karena sejujurnya momen seperti ini sudah lama ia tunggu keajaibannya, dan ketika semua sudah terwujud, Tian hanya bisa berusaha semaksimal mungkin untuk tidak kembali mengecewakan pria yang paling ia sayang.
"Winku benar-benar sempurna" Ucap Tian tanpa sadar setiap melihat semua adegan yang dilakukan oleh pria itu.
Dan kalimat yang baru saja diucapkan oleh Tian, tentu saja terdengar jelas oleh Aldric dan Maggie yang pada akhirnya membuat dua manusia dengan tingkat curiousity level dewa seketika saling memandang curiga.
Perlakuan pria bernama Tian Yu pada Win sungguh bukan sesuatu yang bisa dianggap biasa, penuh kelembutan dan keromantisan tentu saja. Dan feedback yang diberikan Win juga sama, ditambah gestur sedikit manja.
Dengan semua perilaku yang Aldric lihat, bagaimana ia bisa berpikir normal-normal saja. Hanya stupid people yang menganggap mereka layaknya seperti bro and bro. Otaknya tidak sekerdil itu untuk menyimpulkan keduanya bersama tanpa cinta.
Berbeda lagi dengan apa yang dirasakan Bright, Sutradara muda yang merangkap sebagai kekasih Win Opas (Jika memang masih dianggap) Tampak begitu uring-uringan selama proses syuting dan membuat semua timnya harus bekerja extra, agar jalannya pekerjaan mereka tidak sampai harus menambah hari.
Selain menggarap video musik milik Violinist Metawin Opasiamkajorn, Bright juga sudah ditunggu project film yang harus ia tunda demi Win, tetapi apa yang ia dapat sekarang? Segala pengorbanannya dibalas air tuba yang begitu memilukan hati.
"Cut...." Bright langsung berteriak begitu Win selesai dengan adegan di salah satu bilik telepon umum. Setelah itu Bright segera berlari menghampiri Win untuk berdiskusi mengenai adegan selanjutnya dimana mereka akan terlihat bersama.
"Win..."
"Lelah?"
Belum selesai Bright menyelesaikan kalimatmya, Tian Yu langsung menyela suasana diskusi mereka.
"Tidak juga Tian, aku senang kok karena akhirnya bisa bekerja seperti ini lagi" Ucap Win sembari menurunkan satu tangan Tian yang sedang mengusap poninya.
"Setelah ini adegan apa?" Tanya Tian penasaran karena sepertinya kali ini adalah sesuatu yang spesial untuk Win, buktinya ia sampai harus datang ke Korea.
Win segera menatap ke arah Bright setelah pertanyaan Tian "Apa setelah ini giliran kita?" Tanya Win pada Bright.
Bright hanya mengangguk untuk memberi jawaban karena tiba-tiba saja ia merasa kaku, setelah berakhir tanpa komunikasi lagi, yang itu berarti Bright sama sekali tak bisa menghubungi Win dan mereka bertemu kembali di lokasi syuting, untuk pertama kalinya Win menatapnya lagi meski masih tanpa senyuman.
"Kita harus segera bersiap Bri, kau sudah mendapat gambaran yang aku inginkan pada adegan kita kan?"
"Tentu"
"Wait!" Tian langsung menyela percakapan mereka "Kita? What is that mean Doodle?"
Hueekksss... Doodle? Sejak kemarin ia merasa sangat geli dengan panggilan Tian untuk Winnya, ia sungguh tak terima jika ada orang lain yang memanjakan Win melebihi dirinya.
"Ya... Seperti itulah, aku dan dia" Tunjuk Win pada Bright "Tian percaya aku kan? Ini akan sangat bagus" Ucap Win meyakinkan.
Tian hanya bisa setuju dan tentu saja percaya jika semua keputusan Win adalah yang terbaik. Bukankah dia sudah melihatnya sendiri bagaimana Win sangat sukses sekarang, dan saat ini apapun yang Win kehendaki akan ia dukung selama itu membuat Win bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalau Cinta?
FanfictionSawadee Kha. Cerita ini mengandung unsur 21+++, so please be nice yorobun Vienna dikala salju sedang berada pada suhu terendahnya semenjak musim ini dimulai beberapa minggu lalu. Minus sepuluh derajat cukup membuat Metawin menggigil hebat saat menyu...