73 : Upaya Mengembalikan Juju

2.3K 215 8
                                    

Happy Reading!

••••

“Kok gue kasihan sama si Saga, bocah lucu, menggemaskan kayak dia harus punya penyakit mematikan. Sedih banget bayanginnya.” Harsa berceletuk saat ia dan Juju sedang berjalan kembali kearah ruangan rawatnya, setelah menghabiskan waktu setengah jam dengan Gita, mengobrol perihal apa yang terjadi pada Saga.

“Gak usah dibayangin Bang, lagipula itu udah takdir dari Allah. Daripada mikirin yang enggak-enggak, mendingan lo berdoa buat kesembuhan Saga,” sahut Juju memberikan sebuah penjelasan yang cukup bijak menurut Harsa.

“Bener juga,” gumam Harsa. “Ini nih yang gue suka dari diri lo yang lain Ju, selebihnya gue gak suka sama semua kelakuan lo.”

“Cih,” Juju hanya berdecih sembari menggulirkan kedua bola matanya malas.

“Darimana kalian berdua?” pertanyaan itu bersumber dari Rendi yang saat ini sedang berdiri tepat di depan ruang rawat Harsa sembari bersedekap dada.

“Dari taman,” jawab Juju singkat.

“Kok, Kak Rendi udah di rumah sakit lagi aja. Kafe gak papa emang kalau di tinggalin?” tanya Harsa merasa heran saat melihat sang kakak yang tumben sekali sudah pulang dari kafe.

“Gak papa, udah ada Bang Tirta ini yang nge-handle,” jawab Rendi seraya membantu Harsa berjalan. “Bay the way, itu yang di kresek isinya apaan?” lanjutnya bertanya saat melihat kantong kresek putih yang dipegang Juju ditangan kirinya.

“Oh, itu es krim Kak. Kita tadi belinya kebanyakan,” jawab Harsa santai setelah duduk di ranjang pesakitannya.

“Es krim?” tanya Rendi memastikan. Yang dibalas anggukan oleh Harsa, sementara Juju terlihat tidak perduli dengan pertanyaan Rendi, ia lebih memilih memejamkan matanya dengan kepala yang dirinya sandarkan pada sandaran sofa.

“Kalian berdua makan es krim?” lagi, Rendi bertanya.

“Iya, kenapa Kak?” tanya Harsa kebingungan dengan reaksi sang kakak yang berlebihan sekali.

“Kenapa lo bilang?” Rendi berucap dengan nada tak santai. “Kalian berdua kan masih sakit, kenapa malah makan es krim sih?” lanjutnya mengomeli Harsa dan Juju.

“Kalau kalian berdua kenapa-napa gimana?” tambahnya seraya berkacak pinggang menatap kedua adiknya bergantian dengan tajam.

“Cuma es krim doang, di permasalahkan,” gumam Juju yang ternyata terdengar oleh Rendi yang langsung bergegas menghampiri Juju. Rendi langsung menjewer telinga Juju dengan penuh emosi.

“Cuma lo bilang? Asal kalian tahu, gue buru-buru pulang, ke rumah sakit karena gue khawatir sama kalian berdua. Tapi, lo berdua malah bikin gue marah. Kesel banget,” jelas Rendi yang tanpa sadar menguatkan jeweran di telinga Juju yang sudah meringis kuat.

“Kak, itu Juju kasihan!” Harsa meringis ngilu saat melihat betapa ganasnya Rendi menjewer telinga Juju yang sudah berubah warna menjadi merah.

“Eh, sorry. Gue kelepasan.” Rendi melepaskan jeweran tersebut, dan mengusapnya dengan lembut. “Habisnya kalian berdua bikin gue kesel aja.”

“Kalau gitu, gue sama Juju minta maaf kalau udah buat lo khawatir Kak,” ucap Harsa.

“Iya, gue minta maaf,” timpal Juju anehnya dengan raut datar di wajahnya.

Our Home [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang