Happy Reading!
••••
"Kalian beneran gak mau ngajakin gue kesana gitu? Ke Waerebo?" tanya Juju pada Cakra dan Jauzan yang sedang fokus dengan ponsel masing-masing. Saat ini ketiganya sedang berada di tepi kolam renang, dibelakang rumah.
"Enggak," jawab Jauzan singkat membuat Juju tanpa sadar memonyongkan bibirnya, hingga berakhir mendapatkan tabokan gratis dari sang kembaran, Cakra.
"Jijik gue lihat lo," cibirnya dengan mata memicing.
"Gue juga jijik lihat lo," sahut Juju tak mau kalah.
Byur!
Suara yang berasal dari kolam berenang itu membuat Jauzan, Cakra dan Juju langsung menoleh ke sumber suara. Disana, ketiganya melihat Harsa yang sepertinya terpeleset, hingga membuatnya jatuh ke kolam. Sontak saja ketiganya langsung tertawa terbahak-bahak menyaksikan hal tersebut.
"Tolongin woy! Bantuin gue naik, Jangan malah ngetawain!" pekik Harsa seraya berdiri, terdiam di dalam kolam.
"Lo kan bisa berenang, ngapain kita harus susah-susah nolongin?" tanya Jauzan menaikkan satu alisnya. "Naik aja sendiri."
Harsa mendengus sebal, saat akan berenang mendekati ketiga saudaranya, tiba-tiba saja kakinya terasa keram membuat ia langsung terjatuh, masuk lebih dalam ke dalam air kolam yang sebenarnya hanya sebatas pinggang orang dewasa.
"Lho, kok Bang Harsa gak muncul-muncul ke permukaan?" tanya Juju yang semula sedang meminum teh hangat buatannya. Mendengar hal tersebut sontak membuat Jauzan dan Cakra yang sudah kembali fokus ke ponsel mereka langsung menoleh ke arah dimana Harsa berada.
"Bang Harsa tenggelam, anjir!" pekik Cakra panik.
Juju dengan cepat langsung menyebur kedalam kolam, dirinya berenang mendekati Harsa, dan tangannya berusaha meraih tangan Harsa yang sedang mencoba menaik ke permukaan. Sementara Jauzan dan Cakra senantiasa memperhatikan dari atas, setelah sebelumnya mendekati tempat dimana Harsa tenggelam.
"Astaghfirullah, gue hampir kehilangan napas tahu gak," ucap Harsa saat Juju berhasil meraih tangannya, menggendongnya di belakang dan membawanya ke permukaan.
"Lagian, kenapa malah diem mulu di dalem air?" tanya Juju yang mendapatkan tepukan keras dari Harsa.
"Gue bukan lagi diem ege, tadi kaki gue keram," ucap Harsa memberi tahu. "Cepetan, bawa gue ke tepian."
Juju hanya mendengus, sebelum menuruti perintah sang abang. Jauzan dan Cakra membantu Harsa untuk naik ke atas. Jauzan memberikan handuk kering pada Juju dan Harsa, yang tentu saja diterima oleh keduanya, tak lupa mengucapkan terima kasih.
"Gak papa kan Bang?" tanya Cakra yang membuat Harsa mengangguk.
"Gue gak papa, untung ada si Juju, thank ya Ju!" Setelah mengatakan hal tersebut, Harsa langsung berjalan mendekati kursi yang terkena sinar matahari dan mendudukan pantatnya disana.
"Dari hati gak sih bilang makasihnya?" tanya Juju keras. "Kayak males banget," lanjutnya.
"Bukan, dari mulut," jawab Harsa yang tak sepenuhnya salah.
"Iya juga ya," gumam Juju pelan. "Udah ah, gue mau ganti baju dulu," lanjutnya melenggang pergi kedalam rumah.
•••
"Mau kemana Bang?" tanya Juju saat berpapasan dengan Cakra.
"Mau ke minimarket depan, ada beberapa barang yang harus gue beli buat nanti sore, mau ikut gak lo?"
"Yuklah, gue juga mau beli sesuatu."
Keduanya berjalan beriringan keluar rumah, menuju minimarket yang letaknya tidak terlalu jauh dari kediaman keluarga Abimana.
Belum sampai keduanya di minimarket, mereka tak sengaja bertemu dengan Doni dan Harsa yang entah dari mana.
"Kalian mau kemana?" tanya Doni.
"Ke minimarket depan Bang," jawab Juju. "Kalau kalian berdua, habis darimana?" lanjutnya bertanya.
"Oh, kita habis dari pos satpam," jawab Harsa.
"Ngapain kesana?" tanya Cakra bingung.
"Habis ngopi bareng Pak Murkidi, sekalian sedikit bercerita," jelas Doni seraya tertawa pelan.
"Bukan bercerita, lebih ke gosip pasti," ucap Juju memicing curiga.
"Nah, itu lo tahu," balas Doni santai.
"Dapet gosip apa?" tanya Cakra pelan, seraya memperhatikan sekitar.
"Katanya ...." Harsa menjeda bicaranya. "Nungguin ya?" tanyanya jahil, membuat Cakra dan Juju yang sedang fokus mendengarkan langsung mendengus.
"Buruan, mau cerita gak?" tanya Juju yang kepalang penasaran dengan gosip kali ini.
"Katanya..." Lagi-lagi Harsa menjeda ucapannya. "Kalau statusnya janda, itu tandanya udah gak punya suami." Harsa langsung tertawa terbahak setelah mendengar ucapannya sendiri, begitupun dengan Doni saat melihat ekspresi kesal dari kedua adik sepupunya.
Cakra langsung mendatarkan ekspresinya, sementara Juju terlihat mencerna kalimat yang diucapkan sang abang.
"Udah ah, gak bakalan bener kalau ngobrol sama kalian! Tahu gitu, mendingan gue lanjutin jalan ke minimarket." Setelah mengatakan hal tersebut, Cakra langsung menarik Juju untuk melanjutkan perjalanan mereka yang tertunda.
"Anjir, ekspresi mereka bikin gue gak bisa berhenti ketawa," ucap Doni disela-sela tertawanya.
•••
"Gak ada yang ketinggalan kan?" tanya Jauzan pada Cakra.
"Aman Bang, semuanya udah di masukkin ke bagasi. Bay the way, temen-temen lo udah pada di jalan menuju bandara?" jawab dan tanya Cakra yang membuat Jauzan mengangguk.
"Yaudah, kita juga berangkat sekarang aja," lanjutnya.
"Ayo!"
"Kita pamit Kak, Bang, Dek. Doain disana volunteer kita lancar dan berjalan dengan baik!" pamit Jauzan.
"Gue juga."
"Pasti, kita doain, kalian beneran gak mau dianterin ke bandara?" tanya Meldi yang sudah berada di halaman depan rumah bersama Rendi, Jeno, Harsa dan Juju. Menyaksikan keberangkatan Cakra dan Jauzan.
"Gak usah Kak, nanti gue titip mobil di bandara aja," jawab Jauzan yang membuat Meldi mengangguk mengerti.
"Kalian beneran enggak berubah pikiran? Gak mau ngajak gue gitu?" celetuk Harsa.
Baik Jauzan maupun Cakra menggeleng serempak.
"Kenapa sih, kita berdua gak boleh ikut?" tanya Juju. "Padahal kan, kita disana mau jadi sukarelawan juga. Iya gak Bang?" tanyanya pada Harsa.
"Iya," sahut Harsa.
"Jangan mulai ya." Jauzan memutarkan bola matanya malas. "Gue udah bilang gak boleh, ya gak boleh."
"Yaudah, sana berangkat. Hati-hati!"
••••
TBC
Semoga suka sama chapter ini ^^
[22/08/2023]
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Home [END] ✓
FanficADA BAIKNYA, FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!! Our Home Hanya berkisah tentang kehidupan sehari-hari 7 pemuda bersaudara di lingkungan sekitar dengan para tetangga, sahabat dan orang-orang terdekatnya. Penasaran? Langsung saja baca. Warning!! • NCT Drea...