04

2.7K 213 3
                                    

Seminggu berlalu,

Jennie, Jisoo, dan Rosie kembali menjalani aktivitas mereka seperti biasa setibanya di Korea.

Jennie disibukkan dengan berbagai jadwal pemotretan dan syuting untuk beberapa iklan yang menggaetnya sebagai BA.

Rosie tak kalah sibuk, ia bertugas untuk mempersiapkan segala kebutuhan Jennie di lokasi syuting. Sementara Jisoo, seperti biasa, ia bertugas mengatur semua jadwal Jennie dan berkomunikasi dengan klien.

"Jen, minggu depan kita akan ke Tokyo" Jisoo memberitahu disela-sela waktu istirahat Jennie..

"Hah? Untuk pekerjaan apa?" bingung Jennie.

"Iklan smartphone, klien kita memilih untuk melakukan syutingnya di sana" jelas Jisoo.

"Oke, berapa lama kita di Tokyo?" tanya Jennie.

"Hanya 2 hari 1 malam" jawab Jisoo sambil kembali mengecek jadwal Jennie di ponselnya.

Saat sedang mengobrol, tiba-tiba saja seseorang menghampiri mereka,

"OMG!!! Oppa!!!!" kaget Jennie.

"Apakah aku tidak salah orang? Kau Jennie kan?" sapa seorang model pria yang baru saja datang.

"Iya oppa, kau benar, aku Jennie" jawab Jennie bersemangat.

"Wah, kebetulan sekali ya kita bisa bertemu lagi. Bagaimana kabarmu, Jen?" tanya model pria itu sambil mengulurkan tangannya.

"Aku baik, oppa. Bagaimana denganmu? Kau sudah kembali dari militer?" Jennie menyambut uluran tangan model itu dan langsung memeluknya.

"Aku juga baik. Seperti yang kau lihat, aku sudah kembali sejak seminggu yang lalu" model itu membalas pelukan Jennie.

Keduanya tampak melepas rindu, setelahnya mereka saling meregangkan pelukan satu sama lain.

"Wahhh, ternyata beberapa tahun tidak bertemu, kau sudah semakin dewasa dan semakin cantik saja!" puji model itu sambil memperhatikan penampilan Jennie dari atas sampai bawah.

"Hehe, oppa bisa saja! Oppa juga ternyata tidak berubah, kau masih terlihat seperti pertama kali kita bertemu" balas Jennie tak mau kalah.

"Terakhir kali kita bertemu, itu 5 tahun yang lalu kan? Aku masih ingat, saat itu kau datang memberiku bunga di backstage, setelah itu kau menghilang, dan ternyata diam-diam sekarang kau menjadi model juga, hehe" model pria itu mencoba mengingat pertemuan terakhir mereka.

"Hehe, saat itu aku malu jika harus menceritakan keinginanku menjadi model, oppa. Jadi aku memilih bersembunyi lebih dulu, tapi sayangnya di saat aku memulai karir, oppa malah wamil" jelas Jennie.

"It's okay, tidak masalah. But, dengan statusmu yang sekarang menjadi model, apakah kau masih menyukaiku?" tanya model itu bercanda.

"Tentu saja. Bahkan aku menjadi model seperti sekarang, semua itu karena terinspirasi darimu" jujur Jennie.

"Oh ya? Haha, kalau begitu jadilah kekasihku" goda model itu membuat Jennie kaget bukan main.

"Hehe, lama tidak bertemu, ternyata oppa semakin pandai bercanda" timpal Jennie kikuk.

"Bagaimana jika oppa tidak sedang bercanda? Lihatlah dirimu, kau sudah dewasa dan sangat cantik! Siapa yang tidak menginginkanmu? Bukankah sekarang kau sudah cukup umur untuk memiliki kekasih?" model pria itu kembali menggodanya.

Mendengar ucapan itu, Jennie mendadak gugup. Bagaimana tidak? Saat ini posisi wajah mereka hanya menyisakan jarak yang cukup dekat, bahkan Jennie sudah bisa merasakan hembusan nafas dari model pria itu.

The Model (Jennie) with Designer (Limario) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang