10

3K 257 11
                                    

"Nona? Apa anda baik-baik saja?" Seul melambaikan tangan di depan wajah Rosie.

"Ah, ya, ya, ada apa tuan?" Rosie seketika tersadar.

"Apakah aku bisa bertemu..." ucapan Seul terpotong, karena tiba-tiba saja Rosie terkejut dan mendadak langsung menutup pintu.

Brak!

Rosie berlari menghampiri Jisoo dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Ada apa, Rosie? Siapa orang yang bertamu? Kenapa kau berlari seperti itu? Apakah dia penjahat? Jelaskan, jangan bercanda!" Jisoo mendadak panik.

Rosie berusaha menenangkan dirinya terlebih dahulu, ia menghirup dan menghembuskan nafasnya perlahan sebelum mulai berbicara.

"Sekarang cepat katakan, apakah aku perlu menelpon security?" Jisoo bersiap-siap menelpon.

"Jangan! Tidak perlu!" tahan Rosie.

"Lalu, ada apa denganmu? Siapa orang yang bertamu itu?" kesal Jisoo tak mendapat jawaban.

"Di luar ada orang" Rosie masih berusaha menetralkan nafasnya.

"Tentu saja dia orang! Mana mungkin seekor kucing bisa menekan bel!" Jisoo makin kesal.

"Ada" Rosie menanggapi Jisoo.

"SIAPA!" tanya Jisoo.

"Kucing Jennie bisa menekan bel" jawab Rosie dengan wajah polosnya.

Mendengar jawaban Rosie, seketika membuat Jisoo naik pitam, raut wajahnya berubah seperti monster yang siap menelan manusia yang ada di depannya saat ini.

"Hehe, sabar dulu, maksudku, di luar ada orang yang sedang mencarimu" jelas Rosie.

"Siapa? Apakah dia menyebutkan namanya?" Jisoo penasaran.

"Orang yang mencarimu di luar itu adalah pria yang menjadi perwakilan Limario di acara Gala Diner beberapa waktu lalu" jawab Rosie.

"WHAAATTTT???? Dia benar-benar datang ke sini?" kaget Jisoo tak menyangka.

"Ya, buktinya dia sudah ada di depan pintu" ucap Rosie santai.

"Lalu kenapa kau tidak menyuruhnya masuk?" tanya Jisoo.

"Aku panik, jadi aku lari ke sini" jujur Rosie.

"Dasar bodohhhh! Lalu sekarang orangnya kau biarkan begitu saja di luar? Apa kata mereka nanti tentang kita, hah? Kita akan dianggap tidak sopan!" marah Jisoo.

"Daripada kau terus memarahiku, lebih baik sekarang kita keluar saja meminta maaf dan mempersilakan orang itu masuk. Aku sudah tidak sabar ingin tau maksud dan tujuannya mencarimu semalam ini!" ucap Rosie.

"Cih, kali ini kau selamat! Ayo, temani aku menemuinya!" Jisoo langsung menarik Rosie.

Sesampainya di depan pintu, Jisoo mengintip pada lubang pintu terlebih dahulu, dan untung saja Seul masih berdiri di sana.

Ceklek

Pintu kembali terbuka, Seul dengan cepat memberikan senyuman termanisnya.

"Maaf nona, sudah mengganggu waktu kalian, saya hanya ingin bertemu dengan nona Jisoo manager Jennie" Seul to the point, ia takut jika pintu akan kembali tertutup.

"Saya Jisoo, sebelumnya maaf atas sikap teman saya yang tidak sopan menutup kembali pintu tanpa berbicara apapun pada anda tadi" Jisoo merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, senang sekali bisa bertemu dengan anda nona Jisoo" ucap Seul mengajak Jisoo bersalaman.

"Saya Seulkang yang tadi berbicara dengan anda di telepon" Seul kembali memperkenalkan dirinya.

"Senang berkenalan dengan anda secara langsung tuan, oh ya mungkin sebaiknya kita berbicara di dalam saja" Jisoo menjabat tangan Seul, lalu mempersilakannya masuk.

The Model (Jennie) with Designer (Limario) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang