36

3.5K 318 8
                                    

"Apa yang kalian lakukan di sini?" sahut Jennie pada kedua sahabatnya yang tiba-tiba saja sudah duduk santai di living room.

"Apa-apaan ini? Kenapa kalian membawa semua koper kalian ke sini, astagaaa, kalian juga membawa koperku?" Jennie tak percaya melihat barang bawaan Jisoo dan Rosie yang begitu banyak.

"Kami sudah memutuskan, bahwa kami akan menginap di rumah Limario selama sisa waktu kita di Paris. Tidak ada penolakan, karena ini demi keamananmu juga" ucap Jisoo.

"Bagaimana kalian bisa sampai di sini?" tanya Limario ramah.

"Ehem! Hehe, maaf Lim, aku yang memberitahu mereka tadi. Habisnya, Jisoo memaksaku dan mengancam akan menghentikan project kerjasama kita" Seul tiba-tiba muncul dari arah pintu masuk.

"Oh wow, dan kau percaya ancaman Jisoo?" timpal Jennie.

"Sudah, sudah! Jennie, kami ke sini yang pasti bukan untuk menyusahkan Limario, tapi semua ini kami lakukan demi menjagamu" potong Jisoo.

"Ya sudah, tidak apa-apa sayang, biarkan saja" Limario mengelus bahu Jennie.

"Tapi mereka keterlaluan sayang, mereka langsung ke sini, dan tidak meminta izin padamu lebih dulu" kesal Jennie.

"Apa kau keberatan Lim, jika aku dan Rosie juga tinggal di rumahmu?" Jisoo langsung to the point pada Lim.

"Mmm...ti..tidak, kalian boleh menginap di sini" ucap Lim ragu-ragu menatap Jisoo dan Jennie bergantian.

"Ishhh, harusnya kamu mengusir mereka saja, bagaimanapun mereka tidak sopan, sayang!" Jennie tidak terima.

"Hei, hei, kekasihmu saja tidak keberatan kami tinggal di rumahnya, kenapa kau malah tidak terima? Kami ini sahabatmu, seharusnya kau membantu kami agar bisa tinggal di sini bersamamu, bukan malah mengusir kami" kesal Jisoo tak habis pikir dengan Jennie.

"Sudah, sudah, jangan berdebat. Sekarang kita pastikan saja, bagaimana Lim, apa kau keberatan jika Jisoo dan Rosie tinggal di rumahmu?" Seul menengahi.

"Aku tidak keberatan" Lim menarik Jennie masuk ke dalam pelukannya.

"Sayang! Ish! Kamu tidak perlu terpaksa menerima mereka jika kamu tidak suka mereka ada di sini" Jennie menatap Lim, ia merasa tidak enak akibat kelakuan dua sahabatnya.

"Tidak apa-apa sayang, lagi pula mereka sahabatmu, aku sudah terbiasa dengan keberadaan mereka" Limario menenangkan Jennie.

"Kamu yakin, tidak apa-apa?" Jennie memastikan.

"Ya, tentu saja" Lim tersenyum.

"Terima kasih, honey" Jennie memeluk Lim erat. Keduanya hampir saja berciuman.

"Ehem! Ehem! Biasakan perhatikan situasi dan kondisi lebih dulu, jangan terlalu bebas berekspresi serasa dunia milik berdua!" tegur Jisoo menyindir.

"Ya, kalian pikir kami di sini apa? Patung hiasan?" sambung Seul kesal.

"Hahaha, maaf" Limario tertawa.

"Siapa suruh kalian ke sini" sambung Jennie.

"Dasar bucin!" ledek Jisoo.

"Btw, di mana Rosie? Bukankah tadi dia ada di sini?" bingung Seul menyadari Rosie tiba-tiba tidak terlihat lagi bersama mereka.

"Hah? Di mana anak itu, tadi dia duduk di sini" panik Jisoo mencari sekeliling.

"Tadi dia ke pantry" ucap Lim yang ternyata sempat melihat Rosie pergi.

"Ah, anak itu selalu saja memalukan, salahkan juga maidmu tadi yang memberitahu posisi pantrymu" ucap Jisoo.

The Model (Jennie) with Designer (Limario) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang