19

3.2K 267 8
                                    

Keesokan harinya,

Sejak pagi sekali Seul tampak bolak balik mengetuk pintu kamar Lim. Bagaimana tidak? Hari ini mereka akan syuting jam 9 pagi, sementara sampai saat ini Lim belum juga keluar dari kamarnya.

Tepat pukul 08.05, Limario keluar dari kamar dengan wajah khas orang baru bangun tidur. Dengan santainya ia berjalan menuju pantry, dan mengambil segelas air putih untuk ia minum.

Setelah Lim menghabiskan airnya, ia menaruh kembali gelas di atas meja lalu berbalik.

Betapa terkejutnya Lim ketika ia mendapati sosok Seul yang sedang meletakkan tangan kanannya di dinding, dan tangan kirinya di pinggang.

"Astaga!!! Kau mengagetkanku! Sejak kapan kau berdiri di situ?" kaget Lim sambil memegang dadanya.

"Sejak kau sulit dibangunkan" sindir Seul.

"Oh ya?" Lim berpura-pura bodoh.

"Astagaaa, Lim, apa kau tidak liat ini sudah jam berapa? Kenapa kau belum bersiap? Kau ingin ikut ke lokasi atau tidak hari ini?" tanya Seul tak percaya dengan reaksi Lim.

"Memangnya sekarang jam berapa?" Lim balik bertanya.

Seul mengambil ponselnya, dan mengarahkan ke wajah Lim.

"Kau liat sendiri, sekarang sudah jam 08.15, yang artinya 45 menit lagi kita harus segera syuting" jelas Seul.

Limario terkejut ketika melihat jam di ponsel Seul.

"Kenapa kau sulit sekali dibangunkan hari ini? Memangnya semalam kau pulang jam berapa?" selidik Seul.

"Jika kau terus berbicara, maka kita akan semakin telat sampai di lokasi!" Lim mengalihkan topik dan langsung berjalan menuju kamarnya.

"Hei, Lim kau mau ke mana?" teriak Seul sedikit kesal karena langsung ditinggal begitu saja.

"Aku mau mandi dan bersiap!" balas Lim sedikit berteriak.

Saat Seul ingin menimpali, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi.

"Jisoo???" celetuk Seul menatap nama yang muncul di layar ponselnya.

Lim menghentikan langkahnya ketika mendengar Seul mengatakan Jisoo, ia berbalik dan melihat Seul.

Seul segera mengangkat panggilan dari Jisoo.

"Ya, ada apa Jisoo?" tanya Seul sambil berjalan menuju sofa di living room.

"Hah? Jennie sakit? Sakit apa?" kaget Seul.

"Astagaaa!!! Kau mengagetkanku!!!" Seul sedikit berteriak, ia terkejut dengan kehadiran Lim yang langsung merapatkan kupingnya ke ponsel yang sedang ia pegang.

Lim memberi kode pada Seul untuk tidak berisik dan menyuruhnya agar meloadspeaker ponselnya.

Dengan penuh tanda tanya, Seul tetap menuruti apa yang diperintahkan Lim.

"Jisoo, maaf, bisakah kau mengulang apa yang baru saja kau bicarakan? Tadi ada sedikit gangguan di sini, aku tidak mendengarnya" ucap Seul bohong.

"Jennie sakit, aku menelponmu untuk meminta ijin telat 15 menit dari jadwal" ulang Jisoo.

"Jennie sakit apa? Apakah serius?" tanya Seul khawatir.

"Tidak, sepertinya dia hanya sakit perut biasa" jelas Jisoo.

"Oh, syukurlah. Pastikan keadaan Jennie membaik terlebih dahulu, jika dibutuhkan waktu lebih, kau bisa mengabariku lagi" legah Seul.

"Tidak perlu, Jennie hanya minta ijin telat 15 menit" ucap Jisoo.

The Model (Jennie) with Designer (Limario) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang