14

2.7K 233 6
                                    

Kini wajah Limario terlihat jelas oleh Jennie. Seperti tidak ingin melewatkan momen, cepat-cepat Jennie mencari sesuatu di dalam tasnya. Namun, barang yang dicari ternyata tidak ada, ia hanya menemukan sebuah kamera pocket.

Menyadari Jennie akan mengambil gambarnya, Lim segera menutupi area wajahnya dengan kedua tangannya.

"Hentikan Jennie!" marah Lim.

Jennie mengabaikannya, ia terus saja mengambil gambar. Lim yang sudah merasa kesal, seketika melepas kedua tangannya dan membiarkan Jennie memotretnya.

Jennie berhenti saat Lim mulai menatap tajam ke arahnya.

"So..so..sorry, oke aku berhenti" ucap Jennie takut.

"Hapus!" suruh Lim.

"I..iya" Jennie semakin gugup.

"Su..sudah" bohong Jennie.

"Berikan kamera itu" pinta Lim.

"Tidak, ini kameraku, kau tidak berhak" tolak Jennie memundurkan langkahnya.

"Berikan! Aku ingin mengeceknya!" ngotot Lim.

"Aku sudah menghapusnya!" Jennie tak kalah ngotot.

"Jika kau sudah menghapusnya, maka kau harusnya tidak keberatan memberikannya padaku! Aku hanya ingin memastikan kau benar-benar sudah menghapusnya!" jelas Limario penuh penekanan.

"Aku bilang tidak, ya tidak!" tolak Jennie keras kepala sambil menyembunyikan kameranya ke belakang.

"Berarti kau berbohong!" tuduh Lim.

"Tidak!" bantah Jennie.

"Lalu? Kenapa kau tidak mengijinkan aku melihatnya secara langsung?" tanya Limario.

"Ka..karena.. mmm, itu mmm, nanti kau akan melihat foto-fotoku!" Jennie bingung mencari alasan.

"Alasan macam apa itu?" kesal Lim.

"Ma..maksudku, di kamera ini ada fotoku yang tidak mengenakan pakaian!" bohong Jennie lagi.

"Oh ya? Begitu kah?" Lim semakin tak percaya.

"Ya!" singkat Jennie.

Melihat Jennie yang keras kepala, Lim dengan terpaksa harus menggunakan cara terakhir.

"Apa yang ingin kau lakukan, Lim? Jangan mendekat! Sana menjauh!" usir Jennie yang mulai panik ketika melihat Limario tiba-tiba saja mengikis jarak di antara mereka.

Bukannya menjauh, Lim malah semakin dekat, ia kemudian menangkup wajah Jennie dengan kedua tangannya.

"Sekarang kau sudah puas melihat wajahku kan? Bahkan kau satu-satunya orang yang memiliki foto wajah asliku. Kau sungguh sangat curang, Jennie!" ucap Lim dengan jarak wajah mereka yang begitu dekat.

"Li..lim, le..lepas" Jennie gugup menatap sorot mata Lim yang sangat dekat dengannya.

"Sekarang aku tanya padamu, apa yang aku dapatkan setelah kau mendapatkan semua yang kau ingin tau dariku?" tanya Lim mulai melancarkan aksinya.

Jennie terdiam, jantungnya berdegup sangat kencang dengan posisi mereka yang seperti ini. Ia tak tau lagi harus berkata apa.

"Kenapa kau hanya diam, hm? Bukankah sejak tadi bibirmu ini terus berbicara?" Lim mengelus lembut bibir Jennie perlahan menggunakan jari jempolnya.

"Lim, lepas!" Jennie memohon sekali lagi.

"Berikan kameranya" Lim kembali bernegosiasi.

"Tidak! Fotomu sudah tidak... Mmmmpppphh" Jennie tidak dapat melanjutkan kalimatnya.

The Model (Jennie) with Designer (Limario) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang