Studio,
Jennie terlihat sangat berbeda dari biasanya, ia tampak tidak bersemangat.
Meski demikian, saat di depan kamera, Jennie tetap profesional dan melakukan tugasnya dengan baik. Namun, ketika break, Jennie akan kembali tidak bersemangat.
Seperti saat ini, ia memilih untuk memisahkan diri dari Jisoo dan Rosie. Bahkan sejak tadi, ponselnya tidak pernah lepas dari tangannya. Ia terus membuka tutup obrolan chatnya bersama Lim.
Jennie terus mengirim pesan pada Lim, dan sesekali menelpon nomornya. Sayangnya, sampai hari ini, Limario masih tidak bisa dihubungi.
Brak!
Jennie spontan membanting ponselnya di atas meja, hal itu langsung menarik perhatian kedua sahabatnya yang sedang menikmati makan siang mereka dari jarak yang tidak begitu jauh dari posisi Jennie duduk.
"Apakah ini masih ada kaitannya dengan acara kemarin?" bisik Rosie curiga.
"Mungkin saja" Jisoo mengamati gerak gerik Jennie.
"Kau sudah bertanya pada Seul, apa yang membuat Jennie menangis kemarin?" Rosie mengingatkan.
"Oh iya, aku lupa. Untung saja kau mengingatkanku. Oke, aku hubungi Seul dulu" sahut Jisoo.
"Sebaiknya kau mencari tempat agar Jennie tidak mendengar obrolan kalian" usul Rosie.
"Baiklah, kalau begitu aku keluar sebentar. Kau awasi kucing itu, jangan sampai dia tiba-tiba mengamuk" titip Jisoo, dan langsung keluar studio.
Di luar,
Tuuuuuuttt...
Tuuuuuuttt...
Tuuuuuuttt...Cukup lama Jisoo menunggu Seul mengangkat panggilan telponnya.
"Astaga, kenapa lama sekali" gerutu Jisoo tak sabar.
Tuuuuuuttt...
Tuuuuuuttt...
Tuuuuuuttt..."Halo? Hoamm" sapa Seul dengan suara khas baru bangun tidurnya.
"Hei, apa kau masih tidur???" tanya Jisoo tak percaya mendengar suara Seul.
"Ya, ini masih terlalu pagi, apa kau tidak tau sekarang jam berapa di sini?" jawab Seul sedikit sewot.
Jisoo menepuk jidatnya, ia lupa kalau mereka berbeda 7 jam, wajar saja kalau Seul masih tidur, di sana masih subuh.
"Hehe, sorry, aku lupa jika kau di Paris, hehe" ucap Jisoo kikuk.
"Ada apa kau menghubungiku pagi-pagi buta seperti ini? Apakah ada hal penting?" tanya Seul to the point.
"Tidak ada, hanya saja..." Jisoo menggantungkan kalimatnya.
"What? Hanya saja apa?" kaget Seul tak habis pikir Jisoo mengganggu tidurnya.
"Aku hanya ingin menanyakan soal Jennie" ucap Jisoo cepat.
"Hah, Jennie? Kenapa kau bertanya padaku? Bukankah kalian sahabatnya?" bingung Seul.
"Ya, kami memang sahabatnya, tapi memgenai kejadian kemarin, kami sama sekali tidak tau apa-apa. Dan yang mengetahui persis penyebab Jennie menangis itu hanya kau. Makanya aku sekarang ingin bertanya soal itu padamu" jelas Jisoo.
Seul tercengang, pikirannya seketika melayang kemana-mana, ia takut terjadi sesuatu pada Jennie di luar sepengetahuannya.
"Bagaimana keadaan Jennie? Apakah dia baik-baik saja?" bukannya menjawab, Seul balik bertanya.
"Astagaaa, kenapa kau malah balik bertanya? Aku menelponmu untuk menanyakan penyebabnya, itu berarti Jennie sedang tidak baik-baik saja" kesal Jisoo.
"Oke, oke, aku akan menjelaskan masalah yang terjadi kemarin" sela Seul cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Model (Jennie) with Designer (Limario) - SELESAI
FanfictionJennie, seorang model populer asal Korea, dan Limario, seorang desainer muda yang tengah menjadi pusat perhatian di industri fashion. Jennie yang memiliki sikap cuek dan Limario yang misterius, keduanya memiliki daya tarik unik di mata publik. Lalu...