29

3.1K 318 14
                                    

Keesokan harinya,

Tepat pukul 5 pagi, Jennie terbangun dari tidurnya. Ini kali kedua ia terbangun, setelah sebelumnya di jam 3 pagi. Bahkan alarm ponselnya saja belum sempat berbunyi.

Katakanlah Jennie yang terlalu bersemangat menyambut hari ini. Padahal jika dihitung-hitung, ia baru tidur selama 4 jam.

"What??? Masih jam 5 pagi? Kenapa waktu berjalan terasa lama sekali?" keluh Jennie tak percaya menatap jam di layar ponselnya.

Jennie berusaha untuk tidur, namun ia gagal. Bagaimana bisa ia kembali memejamkan matanya, jika saat ini dipikirannya sudah terisi penuh oleh berbagai rencana yang akan ia lakukan hari ini.

Ya, Jennie sudah memiliki rencananya sendiri hari ini. Ia memutuskan untuk menemui Limario sebelum kembali ke Korea.

Jennie sangat sadar, jika keputusannya untuk mencari Limario itu terlalu berlebihan. Terlebih lagi, Jennie tidak ada hak apapun atas Limario. Bukankah mereka hanya partner bisnis?

"Masa bodoh dengan hal itu" gumam Jennie.

Beberapa jam berlalu,

Tepat pukul 8 pagi, Jennie sudah berdandan rapih. Ia keluar dari kamarnya untuk menemui kedua sahabatnya.

"Jisoo, Rosie" panggil Jennie.

Jennie berjalan sambil melihat sekeliling, di area living room, dan juga pantry masih tampak sepi.

Alhasil, Jennie mencari keberadaan kedua sahabatnya di dalam kamar mereka.

Ceklek

"Astaga, mereka masih tidur rupanya" Jennie melihat posisi tidur Jisoo dan Rosie seperti dua orang yang sedang K.O, saking lelapnya.

Tidak ingin menunda waktu, Jennie memutuskan untuk mengirim pesan di grup mereka. Ia memberitahu kalau dirinya sedang berjalan-jalan dan tidak perlu khawatir mencarinya.

Tentu saja Jennie tidak memberitahu pada kedua sahabatnya ke mana sebenarnya ia pergi.

Di perjalanan,

Jennie menatap nanar pemandangan kota Paris dari jendela kaca taxi yang membawanya menuju kantor LM. Pikirannya terus dihantui oleh pertanyaan, apakah keputusan yang ia ambil sudah tepat atau tidak.

Kurang lebih 25 menit, Jennie akhirnya sampai di kantor LM yang jaraknya memang tidak terlalu jauh dari hotel tempat mereka menginap.

Saat Jennie turun dari taxi, ia langsung disambut security yang ternyata mengenalinya sebagai GBA LM.

"Selamat pagi nona Jennie, maaf, apakah anda memiliki janji bertemu dengan tuan Seul pagi ini?" tanya Security berhati-hati.

"Ah ya, bisakah aku menemuinya, pak?" bohong Jennie.

"Tentu saja nona, mari saya antar" Security segera mengantarkan Jennie menemui salah satu receptionist di lobby.

Sesampainya di lobby, receptionist dibuat bingung ketika ia mengecek daftar tamu Seul pagi ini. Di sana tidak ada nama Jennie, dan bahkan Seul hanya memiliki 1 tamu sore nanti.

"Apakah ada masalah?" tanya Jennie penasaran melihat gelagat receptionist.

"Ah, tidak nona. Emm, tapi apakah jadwal pertemuan anda dengan tuan Seul benar hari ini?" Receptionist memastikan.

"Tentu saja, apakah ada yang salah?" Jennie berusaha meyakinkan.

"Oh, mungkin sekertarisnya tidak sengaja melewatkan jadwal anda nona. Tapi, itu tidak masalah, mari saya antar ke ruangan tuan Seul" ajak Receptionist.

Jennie pun langsung mengikuti kemana sang receptionist membawanya. Sampai akhirnya mereka tiba di lantai 27.

"Somi, apakah tuan Seul ada di ruangannya?" tanya Receptionist pada sekretaris Seul dan Limario.

The Model (Jennie) with Designer (Limario) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang