32

3.7K 303 6
                                    

"Hah? Apa kamu tidak mau aku bertanggung jawab padamu?" kaget Lim.

"Bukannnnn" bantah Jennie.

"Lalu apa?" Limario penasaran.

"Kamu menyebalkan! Bagaimana bisa kamu semudah itu berkata akan bertanggung jawab, sementara kamu meniduriku tanpa status yang jelas. Memangnya aku ini siapamu!" Jennie keberatan.

Limario mencerna maksud dari perkataan Jennie.

"Ohhh, aku mengerti sekarang" Limario mengangguk.

"Apa?" tanya Jennie.

"Bilang saja kamu ingin status yang jelas dariku kan?" goda Lim.

"Kamu pikir aku apa? Wanita murahan yang bisa ditiduri meski tanpa status? Lalu ditinggal begitu saja jika tidak terjadi sesuatu?" sambung Jennie kesal.

"Terjadi sesuatu ataupun tidak padamu, aku akan tetap bertanggung jawab. Jika kamu ingin status yang jelas diantara kita, maka mulai detik ini kamu adalah kekasihku" ucap Limario to the point.

"Sungguh tidak romantis!" protes Jennie.

"Yaaak, lalu kamu mau aku bagaimana? Bukankah kita lebih romantis sayang?" ucap Limario.

"Apanya yang romantis?" ucap Jennie masih tetap protes.

"Pokoknya kita paling romantis!" ucap Limario.

"Dan mulai detik ini, kamu kekasihku" klaim Limario lagi sambil memeluk Jennie.

Jennie tertawa melihat Limario yang bertingkah seperti anak kecil.

"Lim..." ucapan Jennie terhenti.

"Sayang, panggil aku sayang, baby, atau honey" potong Lim.

"Hah?" kaget Jennie belum terbiasa.

"Tidak ada penolakan!" tegas Lim.

"Baiklah, jika kamu memaksa" pasrah Jennie.

"So, apa yang ingin kamu katakan sayang?" tanya Limario.

"Apa sebaiknya aku meminum pil?" tanya Jennie.

"Untuk apa? Aku akan bertanggung jawab jika kamu hamil" jawab Lim.

"Aku masih punya beberapa kontrak sayang" ucap Jennie.

"Aku akan membayar ganti rugi jika mereka meminta" timpal Lim.

"Jadi, kamu tidak mau aku meminum pil?" tanya Jennie.

"Tidak, itu akan membahayakanmu jika terlalu sering mengkonsumsinya" larang Lim.

"Wait, sering? Aku kan hanya meminumnya hari ini saja, tidak setiap hari" heran Jennie.

"Ishhh, kamu tidak peka" Limario ngambek.

"Jangan bilang?" tebak Jennie.

"Itu sudah pasti, tidak usah menebak-nebak" ucap Limario.

"Kalau begitu, kamu harus pakai pengaman, jika tidak, maka..." ucapan Jennie terhenti.

"Iya, iya, akan aku pikirkan nanti cara membelinya" potong Lim kesal.

"Astaga!" tiba-tiba saja Jennie mengingat sesuatu.

"Ada apa lagi?" Lim ikut terkejut.

"Aku belum memberi kabar pada Jisoo dan Rosie" ucap Jennie.

"Oh, kalau begitu, kabari saja mereka sekarang" suruh Lim.

"Ponselku di mana?" Jennie panik mencari-cari keberadaan ponselnya disekeliling.

"Semalam kamu meninggalkannya di living room sayang" Lim hendak keluar untuk mengambil ponsel Jennie.

The Model (Jennie) with Designer (Limario) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang