"Suka sama apa yang kau lihat?" goda Lim tanpa melihat ke arah Jennie.
Meski ia tidak mengarahkan pandangannya, Limario tau betul jika sejak tadi Jennie terus saja mencuri-curi pandang padanya.
"Tidak! Kau terlalu percaya diri!" sangkal Jennie berbohong.
"Loh, kan yang aku maksud pantai di sekitar, kenapa jadi aku yang terlalu percaya diri?" Limario sengaja menjebak Jennie.
Sadar jika ucapannya menjadi boomerang, Jennie merutuki dirinya sendiri yang kini dibuat salah tingkah dan sulit membela diri. Seharusnya ia tidak mengucapkan kalimat itu.
"Tau ah! Aku tidak ingin bicara lagi sama kamu!" Jennie berpura-pura ngambek, dengan harapan agar Limario tidak lagi mempertanyakan maksud dari ucapannya tadi.
"Wait, what? Kamu?" Lim menangkap satu kata yang berhasil menarik perhatiannya.
Jennie tampak berpikir, ia menatap Lim sambil mencoba mengingat kembali kalimat apa yang baru saja ia ucapkan sehingga Lim bereaksi seperti itu.
"Biar aku ulang, tadi kau bilang padaku, tau ah, aku tidak ingin bicara lagi sama kamu" Limario mengulang kalimat yang Jennie lontarkan padanya.
Namun tetap saja, Jennie masih belum paham maksud dari ucapan Lim.
"Jadi sekarang kau ingin kita ngomongnya pakai aku kamu? Oke, tidak masalah, dengan senang hati" Limario memperjelas sambil tersenyum.
Jennie kembali merutuki dirinya sendiri atas ucapannya yang lagi-lagi menjadi boomerang baginya.
"Limmmmmmm! Turunkan aku di sini!" teriak Jennie yang saat ini ingin sekali kabur dan menghilang begitu saja untuk menyembunyikan rona wajahnya yang mungkin saja sudah tampak seperti tomat.
"Haha, aku tidak mungkin menurunkan wanita cantik sendirian di tengah jalan. Sebaiknya kau duduk saja yang tenang, karena kita akan makan malam bersama sebelum kembali ke hotel" Limario melanjukan mobilnya.
Jangan tanyakan bagaimana kondisi jantung Jennie saat mendengar ucapan Limario barusan, ingin rasanya ia segera berlari keluar, lalu berteriak sekencang-kencangnya untuk melampiaskan semua perasaan aneh yang baru pertama kali ia alami dalam hidupnya.
*****
Resto,
Jennie dan Limario sudah tiba di salah satu resto ternama di Hawaii, Limario memilih private area semi indoor dengan pemandangan pantai yang indah.
Sambil menunggu pesanan mereka datang, Lim mengajak Jennie untuk berpindah tempat duduk di sofa yang berhadapan langsung ke arah laut.
"Jen, kemarilah duduk di sini, matahari akan segera terbenam, pemandangannya sangat bagus jika kita melihatnya dari sini" ajak Lim sambil menepuk-nepuk sofa yang berada disampingnya.
Dengan pasrah, Jennie pun langsung berpindah dan duduk di samping Limario.
"Apa kau suka melihat sunset?" tanya Lim sambil bersandar menatap lurus ke depan.
"Ya, tentu saja, bukan kah itu sangat indah? But, aku lebih suka bulan" jawab Jennie sambil memperhatikan matahari yang sedikit demi sedikit mulai turun.
"Oh ya? Kau suka bulan juga?" Limario sedikit terkejut.
"Ya, matahari dan bulan adalah sesuatu yang indah di bumi ini" ucap Jennie masih terus memandang ke arah laut.
"Aku juga suka melihat bulan, bahkan aku juga suka melihat...." ucapan Lim terhenti.
"Awan! Aku suka melihat awan juga" Jennie mengklaim lebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Model (Jennie) with Designer (Limario) - SELESAI
FanfictionJennie, seorang model populer asal Korea, dan Limario, seorang desainer muda yang tengah menjadi pusat perhatian di industri fashion. Jennie yang memiliki sikap cuek dan Limario yang misterius, keduanya memiliki daya tarik unik di mata publik. Lalu...