06

2.4K 199 1
                                    

Kalo kalian suka cerita ini, jangan lupa vote dan rekomendasikan juga ke teman-teman kalian ya. Ceritanya update setiap hari, kadang sehari bisa double up.

***

Dragon Company,

"Katakan pada mereka, aku mau menerima pekerjaan itu asalkan aku yang menentukan siapa yang akan menjadi pasanganku di pemotretan majalah itu" GD memberi persyaratan pada managernya.

"Oke, akan aku sampaikan pada mereka soal itu. But, siapa model wanita yang kau akan ajukan?" tanya Lee penasaran.

"Jennie" singkat GD.

"What?" kaget Lee.

"Why? Ada yang salah?" tanya GD sedikit kesal dengan reaksi managernya.

"Tidak, hanya saja... Apa kau benar-benar ingin mendekati Jennie, I mean sebagai... Ya, you know kan maksudku?" bingung Lee menjelaskan maksud dari perkataannya sendiri.

"Ya, aku mengerti apa yang ingin kau tanyakan, dan jawabannya kau juga sudah tau kan? Lagi pula tidak ada salahnya jika aku berpasangan dengannya di proyek ini, bukankah dia sekarang menjadi model wanita terpopuler di Korea? Bukankah itu benefit buatku juga? Ditambah aku juga bisa melancarkan aksiku" ucap GD tersenyum smirk diakhir kalimatnya.

"Aksi memacari anak di bawah umur!" ledek Lee.

"Hey! Ingatlah Jennie sudah dewasa, dia bukan anak-anak" sahut GD tak terima.

"Ya, dia dewasa dan kau terlalu tua baginya" timpal Lee.

"Tua katamu? Haha, meskipun umurku tidak semuda dulu, tapi faktanya semua wanita ingin menjadi kekasihku" ucap GD percaya diri.

"Itu karena kau model populer sampai saat ini! Jadi jika kau masih ingin karirmu panjang, aku sarankan kau tetap berhati-hati!" sindir Lee diakhir kalimatnya.

"Ya, ya, ya! Aku mengerti! Kau pikir aku bodoh! Aku tidak akan memaksa Jennie, tapi aku akan membuatnya suka rela menjadi kekasihku" ucap GD.

"Perbanyaklah berdoa" ledek Lee lalu meninggalkan GD begitu saja di ruangannya.

GD membiarkan managernya pergi, ia mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada seseorang.

"Sayang, kamu di mana? Apa kau sedang sibuk?" isi pesan GD.

Tidak butuh waktu lama, ponselnya berbunyi, menandakan seseorang mengirim pesan padanya.

GD tersenyum ketika melihat notifikasi pesan masuk.

"Aku baru saja sampai di Tokyo, hari ini aku akan syuting iklan di sini, ada apa oppa?" balas Jennie.

"What? Kau sedang di Tokyo? Ah, sayang sekali, padahal aku ingin mengajakmu berkencan. Berapa hari kau di sana?" balas GD.

"Hehe, aku hanya sehari di sini, besok aku sudah kembali ke Korea" balas Jennie.

"Sulit sekali bertemu denganmu" balas GD.

"Hehe, tidak oppa, kita bisa bertemu saat aku sampai di Korea nanti" balas Jennie tak enak hati.

"Saat kau tiba, aku harus ke Busan, aku ada kerjaan di sana, mungkin kita harus mengatur ulang jadwal kencan kita" balas GD.

"Aku terserah oppa saja" balas Jennie yang mulai bingung harus menjawab apa lagi.

"Baiklah, kalau begitu nanti aku hubungi lagi, selamat bekerja sayang, see you ❤️" balas GD.

Jennie tersenyum berulang kali ketika membaca pesan terakhir yang dikirim GD untuknya. Ia tidak menyangka jika model yang dulu ia idolakan selama masa remaja akan mengajaknya berkencan dan bahkan memanggilnya dengan sebutan sayang. Bukankah hal seperti itu dulu hanya sebuah mimpi baginya? Tapi sekarang menjadi kenyataan yang masih sulit dipercaya. Jennie benar-benar tidak menyangka.

The Model (Jennie) with Designer (Limario) - SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang