39. Dia yang terbaik!

3.2K 170 11
                                    

𝐇𝐚𝐥𝐨 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐞𝐳𝐳!

𝐊𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐭𝐞𝐦𝐛𝐮𝐬 𝟏𝟎𝟎 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐚𝐤𝐮 𝐮𝐩 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐲𝐚𝐚.. 𝐉𝐚𝐝𝐢 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐬 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥 𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧 𝐨𝐤?

𝐎𝐤, 𝐬𝐢𝐧𝐠𝐤𝐚𝐭 𝐚𝐣𝐚. 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠💗
𝐒𝐨𝐫𝐫𝐲 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐤𝐮 𝐠 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐧𝐲𝐚𝐩𝐚 𝐥𝐛𝐡 𝐩𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠, 𝐬𝐨𝐚𝐥𝐧𝐲𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭. 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐜𝐚.

𝐁𝐲𝐞~ 𝐛𝐲𝐞~

𝐁𝐲𝐞~ 𝐛𝐲𝐞~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abangggggg....."

Arasca yang baru saja tiba di dalam kamarnya hanya menghembuskan nafasnya kasar. Ia tidak protes atau pun marah ketika mendengar suara adiknya yang melengking begitu kencang memanggil dirinya.

Dengan santai ia letakkan tas nya pada tempatnya, lalu bergilir melepaskan sepatu yang masih melekat di kedua kakinya.

"Abang udah pulang?" Arasca hanya melirik Arisca sekilas yang baru saja datang bersama Senja, kucing berwarna jingga yang pernah menggigit Arasca.

Arasca mengangguk singkat. Arisca ingin mendekat pada Arasca, namun  dengan segera anak tertua di keluarga galaxy itu langsung menghentikan langkah Arisca.

"Kenapa bang, Caca ga boleh masuk?"

Arasca lantas menggeleng, "kamu boleh, kucing jelek itu jangan!"

Mendengar itu Arisca melirik kucingnya yang reflek juga menatap dirinya. "Kenapa? Senja udah baik kok, dia ga bakal nakal-nakal lagi. Ya, kan?"

Kucing itu mengeong seolah mengiyakan ucapan Arisca. Tapi, Arasca tetap teguh pada ucapan nya. Kini putra pertama keluarga galaxy itu sudah sangat trauma jika berdekatan dengan hewan yang bernama kucing.

"Ga bisa, Caca!" Ucapnya tegas membuat Arisca menunduk sedih. Walaupun begitu ia tetap berjalan keluar, dan meletakkan Senja di luar kamar Arasca untuk beberapa waktu.

"Kamu disini dulu ya? Jangan lari dengar?" Kucing itu pun kembali mengeong, dan setelah itu barulah Arisca kembali masuk ke kamar abangnya.

Saat masuk, Arasca sudah tak lagi berada di tempatnya. Dan Arisca yakini abangnya itu sedang berada di kamar mandi untuk mengganti baju.

Benar saja, tak berapa lama kemudian, Arasca keluar dengan baju yang sudah berganti. Ia menatap Arasca yang kini tengah meletakkan baju kotornya di keranjang baju kotor.

"Kenapa humm?" Tanya Arasca pada Arisca yang kini duduk di pinggiran kasurnya.

Arisca lantas berdiri lalu ia pun berjalan menghampiri abang semata wayangnya itu lalu memeluknya erat. Arasca terdiam sesaat, ia cukup kaget dengan perlakuan Arasca yang tak seperti biasanya.

galaxy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang